Kendari (ANTARA) - Progres pembangunan proyek menara tower jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) antara pihak PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi dengan pihak Balai Taman Nasional Rawa Aopa (TNRA) Watumohai Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), telah mencapai 90 persen.

Untuk diketahui bahwa proyek SUTT yang membangun Gardu Induk (GI) masing-masing berkapasitas 150 KV pada dua lokasi (Andolo di Konawe Selatan dan Kasipute di Kabupaten Bombana). Gardu Induk pertama dengan interkoneksi Kendari-Andolo telah resmi dioperasikan pada Rabu 27 Oktober 2021 sementara Gardu Induk kedua di Kasipute Bombana ditargetkan selesai Desember 2021.

General Manajer PT. PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis di Kendari, Kamis mengatakan rasa terima kasih kepada pihak Kementerian Kehutanan dalam hal ini pengelola TNRA Watumohai yang telah memberi dukungan penuh atas pekerjaan jaringan transmisi yang telah dibangun dalam kawasan taman nasional itu.

"Dukungan penuh dari pimpinan dan stap TNRA, pekerjaan menara tower yang jumlahnya sebanyak 69 titik telah rampung semuanya. Untuk mempercepat interkoneksi dari GI pertama di Andolo ke GI kedua, saat ini masih menunggu penyelesaina pekerjaan tower sebanyak empat titik yang saat ini dalam pekerjaan di kawasan Gardu Induk Kasipute," ujarnya.

 

Kepala Balai TNRA Watumohai Ali Bahri (kelima dari kanan) saat foro bersama dengan manajemen PLN UIP Sulawesi usai melihat progres pembangunan SUTT di kawasan Taman Nasional. (Foto Antara/Azis Senong)



Defiar Anis didamping Manager Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Hidbar Roberta Saragi mengatakan, pengoperasian Gardu Induk kapasitas 150 KV di Kasipute Bombana itu diharapkan juga sudah bisa diselesaikan dalam waktu dua bulan kedepan.

Ia juga menyebutkan bahwa proyek menara tower dari Kendari-Andolo dan Andolo Kaipute telah dibangun hampir 200 tower dengan melalui 12 wilayah kecamatan di dua kabupaten, khusus tomer yang melintas di dalam kawasan Tamana Nasional RawaAopa ada 69 titik dari panjang 22,2 kilometer.

Sebelumnya, kepala Balai TNRA Watumohai, Ali Bahri mengatakan kerjasama Balai TNRA dengan pihak PLN Unit Pembangkitan Sulawesi adalah saling mendukung. 

"PLN telah memberi ruang kepada pihak TNRA dan memberi bantuan dan fasilitas dengan fokus pada perbaikan ekowisata, area parkir, zona dermaga mangrove atau traking mangrove serta wahan bound utuk kegiatan edukasi bagi para pengunjung yang berwisata," ujarnya.

 

Kepala TNRA Watumohai Ali bahri (kedua kanan) bersama Pejabat PLN UIP Sulawesi di halaman kantor Taman Nasional Watumohai Konawe Selatan. (foto Antara/Azis Senong)



Untuk diketahui TNRA Watumohai yang terdapat di empat wilayah kabupaten di Sultra memiliki luas sebesar 105.194 hektare, masing-masing yaitu Kabupaten Konawe seluas 6.238 Ha, Kabupaten Konawe Selatan seluas 40.527 Ha, Kabupaten Kolaka seluas 12.824 Ha dan Kabupaten Bombana seluas 45.605 Ha. Ekosistem di taman nasional ini ada 4 macam yaitu savana, hutan bakau, rawa dan hutan hujan tropika. 

Satwa yang menjadi favorit di dalam kawasan itu selain rusa, juga terdapat tiga satwa yang menjadi maskot yang tidak dimiliki di daerah lain yakni Anoa, burung Maleo
elang jambul merah dan bangau, serta ratusan tumbuhan spesifik lainnya.


Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024