Kendari (ANTARA) - Sebanyak 16 grup peserta dari Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Umum (SMK/SMK) mengikuti lomba lagu dan gerak seni Garbarata (Gerakan Akselerasi Pembangunan daratan dan kepulauan) yang diselenggarakan UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kadisdikbud Sultra Drs Asrun Lio,M.Hum, PhD saat membuka lomba gerak seni Garbarata yang dipadukan dengan seni tradisional di Kendari, Kamis,mengatakan, lomba lagu dan gerak Garbarata tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun, karena merupakan program salah satu unggulan dari Dikbud Sultra dibawa UPTD Museum dan Taman Budaya.
"Garbarata ini, kenapa setiap tahun dilombakan lewat tarian seni dan budaya , karena juga sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas yakni Sultra yang beriman dan berbudaya," terangnya.
Menurut Asrun, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra sebagai pihak yang dipandang mempunyai kewajiban untuk menumbuhkembangkan kebudayaan daerah, maka wajar bila setiap tingkatan SMU/SMK atau sederajat mensosialisasikan seni budaya itu baik melalui gerakan maupun lagu dengan tidak mengurangi nilai estetika dari program Garabarata itu sendiri.
Kadis Dikbud Sultra Drs Asrun Lio, M.Hum, PhD saat membuka lomba lagu dan gerak Garbarata 2021 yang diselenggarakan UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra di Kendari, Kamis. (Foto ANTARA/Azis Senong)
"Jadi, kalau ada pihak sekolah (SMU-SMK dan sederajat-red) yang tidak terlibat dalam kegiatan ini, maka perlu dipertanyakan dan evaluasi," kata dosen Bahasa Inggris FKIP Universitas Haluoleo (UHO) Kendari itu.
Kegiatan lomba gerak dan lagu Garbarata 2021 itu, kata ketua Panitia Suhandi, selain menyediakan hadiah berupa uang pembinaan, juga piagam penghargaan dengan total hadiah seluruhnya Rp25 juta.
Ia mengatakan, tujuan dari lomba gerak dan lagu Garbarata, adalah pelestarian budaya sebagai warisan daerah yang harus diketahui terutama generasi milenial yang dulunya masih konfensional ke era digitalisasi.
"Jadi untuk juara I, II dan III masing-masing diberi uang pembinaan (Rp7,5 juta, Rp5,5 juta dan 4,5 juta), dan juara harapan I,II dan III (Rp3 juta, 2 juta dan Rp1,5 juta) serta juara favorit Rp1 juta," ujar Suhandi.
Kadisdikbud Sultra Drs Asrun Lio,M.Hum, PhD saat membuka lomba gerak seni Garbarata yang dipadukan dengan seni tradisional di Kendari, Kamis,mengatakan, lomba lagu dan gerak Garbarata tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun, karena merupakan program salah satu unggulan dari Dikbud Sultra dibawa UPTD Museum dan Taman Budaya.
"Garbarata ini, kenapa setiap tahun dilombakan lewat tarian seni dan budaya , karena juga sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas yakni Sultra yang beriman dan berbudaya," terangnya.
Menurut Asrun, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra sebagai pihak yang dipandang mempunyai kewajiban untuk menumbuhkembangkan kebudayaan daerah, maka wajar bila setiap tingkatan SMU/SMK atau sederajat mensosialisasikan seni budaya itu baik melalui gerakan maupun lagu dengan tidak mengurangi nilai estetika dari program Garabarata itu sendiri.
"Jadi, kalau ada pihak sekolah (SMU-SMK dan sederajat-red) yang tidak terlibat dalam kegiatan ini, maka perlu dipertanyakan dan evaluasi," kata dosen Bahasa Inggris FKIP Universitas Haluoleo (UHO) Kendari itu.
Kegiatan lomba gerak dan lagu Garbarata 2021 itu, kata ketua Panitia Suhandi, selain menyediakan hadiah berupa uang pembinaan, juga piagam penghargaan dengan total hadiah seluruhnya Rp25 juta.
Ia mengatakan, tujuan dari lomba gerak dan lagu Garbarata, adalah pelestarian budaya sebagai warisan daerah yang harus diketahui terutama generasi milenial yang dulunya masih konfensional ke era digitalisasi.
"Jadi untuk juara I, II dan III masing-masing diberi uang pembinaan (Rp7,5 juta, Rp5,5 juta dan 4,5 juta), dan juara harapan I,II dan III (Rp3 juta, 2 juta dan Rp1,5 juta) serta juara favorit Rp1 juta," ujar Suhandi.