Kendari (ANTARA) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil meraih penghargaan dua kategori terkait dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni Kategori Berkelanjutan dan Suplay Tahun 2021 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Pengumuman penghargaan untuk para pemenang dilakukan Kemenkes RI pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang digelar secara daring, diikuti oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Sekda Kendari Nahwa Umar, Kadis Kesehatan Kendari Rahminingrum, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Media Center Rujab Wali Kota Kendari, Jumat.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan program STBM tersebut menjadi hal yang strategis dan perhatian bagi pemerintah, karena seluruh poin dari program STBM memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan masyarakat apalagi di masa pandemi COVID-19 ini.
"Poin-poin penilaian dalam program STBM ini ikut mendukung kita dalam upaya menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Pemkot Kendari terus memastikan bahwa program STBM bukan sekadar penghargaan, tetapi juga menjadi program bagi Pemkot Kendari untuk terus disosialisasikan secara terus-menerus kepada masyarakat, sehingga seluruh poin dari program ini dapat menjadi pemahaman dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Di Kota Kendari, kami terus berupaya untuk memaksimalkan masing-masing program pada lima pilar dalam program STBM. Mudah-mudahan dengan penilaian yang dilakukan hari ini memberikan kami (pemkot, red.) referensi atau pengetahuan terkait hal-hal yang harus kami lakukan agar lima pilar ini dapat kami lakukan secara maksimal sehingga masyarakat di Kota Kendari, utamanya anak-anak, dapat tumbuh sehat dan dapat mencapai cita-citanya kelak," katanya.
Kepala Dinkes Kendari Rahminingum mengatakan STBM suatu pendekatan yang menekankan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan.
"Tujuan dari program STBM ini adalah mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun poin-poin dalam program STBM, antara lain sosialisasi untuk tidak BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun, kelola air minum rumah tangga, kelola sampah rumah tangga dan olah limbah cair rumah tangga," katanya.
Pengumuman penghargaan untuk para pemenang dilakukan Kemenkes RI pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang digelar secara daring, diikuti oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Sekda Kendari Nahwa Umar, Kadis Kesehatan Kendari Rahminingrum, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Media Center Rujab Wali Kota Kendari, Jumat.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan program STBM tersebut menjadi hal yang strategis dan perhatian bagi pemerintah, karena seluruh poin dari program STBM memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan masyarakat apalagi di masa pandemi COVID-19 ini.
"Poin-poin penilaian dalam program STBM ini ikut mendukung kita dalam upaya menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Pemkot Kendari terus memastikan bahwa program STBM bukan sekadar penghargaan, tetapi juga menjadi program bagi Pemkot Kendari untuk terus disosialisasikan secara terus-menerus kepada masyarakat, sehingga seluruh poin dari program ini dapat menjadi pemahaman dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Di Kota Kendari, kami terus berupaya untuk memaksimalkan masing-masing program pada lima pilar dalam program STBM. Mudah-mudahan dengan penilaian yang dilakukan hari ini memberikan kami (pemkot, red.) referensi atau pengetahuan terkait hal-hal yang harus kami lakukan agar lima pilar ini dapat kami lakukan secara maksimal sehingga masyarakat di Kota Kendari, utamanya anak-anak, dapat tumbuh sehat dan dapat mencapai cita-citanya kelak," katanya.
Kepala Dinkes Kendari Rahminingum mengatakan STBM suatu pendekatan yang menekankan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan.
"Tujuan dari program STBM ini adalah mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun poin-poin dalam program STBM, antara lain sosialisasi untuk tidak BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun, kelola air minum rumah tangga, kelola sampah rumah tangga dan olah limbah cair rumah tangga," katanya.