Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta warga mewaspadai banjir dan tanah longsor menyusul hujan yang terus melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali di Baubau, Senin, mengatakan saat ini pihaknya juga sudah menyiagakan tim untuk memantau langsung berbagai lokasi rawan banjir di daerah itu.
Beberapa lokasi rawan banjir itu, di antaranya Kelurahan Liabuku, Walibuku, dan Karing-karing. Biasanya banjir di wilayah tersebut dapat merendam rumah warga.
"Waspada betul karena di wilayah itu kalau sudah hujan deras selama dua sampai tiga jam tanpa henti maka itu sudah potensi banjir di Liabuku, Walibuku, dan Karing-karing, utamanya di sana (banjir merendam, red.) rumah-rumah penduduk," katanya.
Lokasi rawan banjir lainnya yang menjadi perhatian pihaknya, Kelurahan Bataraguru di depan kantor Pemadaman Kebakaran.
Lokasi tersebut rawan terendam banjir karena dataran rendah. Biasanya bila hujan deras, air dari wilayah dataran tinggi langsung mengalir ke lokasi tersebut.
"Mudah-mudahan hujan tidak terlalu lama waktunya, tapi kalau sudah dua jam berlangsung tanpa henti pasti Bataraguru jadi sasaran," ujarnya.
Ia menambahkan sejumlah lokasi rawan longsor, antara lain Jalan Anoa di depan pintu masuk air jatuh Tirta Rimba, Kilometer 10 dan Kelurahan Waborobo.
Di tiga lokasi itu, katanya, biasanya terjadi longsor dengan material menutup badan jalan sehingga pengendara diminta selalu waspada bila melintas di tempat tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali di Baubau, Senin, mengatakan saat ini pihaknya juga sudah menyiagakan tim untuk memantau langsung berbagai lokasi rawan banjir di daerah itu.
Beberapa lokasi rawan banjir itu, di antaranya Kelurahan Liabuku, Walibuku, dan Karing-karing. Biasanya banjir di wilayah tersebut dapat merendam rumah warga.
"Waspada betul karena di wilayah itu kalau sudah hujan deras selama dua sampai tiga jam tanpa henti maka itu sudah potensi banjir di Liabuku, Walibuku, dan Karing-karing, utamanya di sana (banjir merendam, red.) rumah-rumah penduduk," katanya.
Lokasi rawan banjir lainnya yang menjadi perhatian pihaknya, Kelurahan Bataraguru di depan kantor Pemadaman Kebakaran.
Lokasi tersebut rawan terendam banjir karena dataran rendah. Biasanya bila hujan deras, air dari wilayah dataran tinggi langsung mengalir ke lokasi tersebut.
"Mudah-mudahan hujan tidak terlalu lama waktunya, tapi kalau sudah dua jam berlangsung tanpa henti pasti Bataraguru jadi sasaran," ujarnya.
Ia menambahkan sejumlah lokasi rawan longsor, antara lain Jalan Anoa di depan pintu masuk air jatuh Tirta Rimba, Kilometer 10 dan Kelurahan Waborobo.
Di tiga lokasi itu, katanya, biasanya terjadi longsor dengan material menutup badan jalan sehingga pengendara diminta selalu waspada bila melintas di tempat tersebut.