Kendari (ANTARA) - Pengepul ikan di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) didorong menggunakan aplikasi pencatat digital ketika membeli ikan yang dibawa para nelayan.

Penyuluh Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Buton Sri Hermawaty, mengatakan aplikasi yang digunakan itu bernama ourfish yang terinstall di telepon pintar (smartphone) si pengepul ikan yang disediakan oleh pihak Organisasi Rare Indonesia sebagai mitra pemerintah setempat dalam mewujudkan perikanan yang berkelanjutan.

"Jadi aplikasi itu terinstall di hp (android) pengepul. Dia bisa melihat lokasi tangkapan, jenis ikan yang dia tangkap, termasuk harga ikannya akan tercatat di situ," kata dia di Buton, Senin.

Dikatakan, aplikasi ourfish merupakan bagian dari sistem pengelolaan akses area perikanan (PAAP) berkelanjutan sebagai program dari Organisasi Rare Indonesia dengan menggandeng Dinas Perikanan setempat.

Pendamping pemberdayaan program PAAP ini menambahkan, dengan adanya aplikasi tersebut akan membantu pemerintah setempat dalam mengetahui hasil produksi perikanan khususnya di wilayah perairan Kapuntori.

"Karena begini di DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan), itu rata-rata yang mengklaim hasil perikanan itu sebenarnya (Kota) Kendari karena kapal-kapal Kendari itu datang menangkap di perairan Buton baru jualnya juga di Kendari, otomatis yang catat hasil tangkapannya kan di Kendari," ujar dia.

Selain itu, dengan adanya aplikasi pencatat digital tersebut, pihak Dinas Kelautan setempat tidak mesti lagi turun lapangan melakukan wawancara kepada setiap nelayan karena semua data telah tercatat di aplikasi ourfish yang dipegang pengepul di desa itu.

"Biasanya kami penyuluh itu turun kelapangan satu minggu satu kali untuk melakukan wawancara kepada nelayan. Sementara dengan adanya ourfish akan terbentu sekali jadi tidak perlu lagi kelapangan cukup melihat aplikasi," ujar dia.

Samsul (45) pengepul ikan di Desa Boneatiro mengatakan dirinya memakai aplikasi tersebut sejak bergabung menjadi anggota PAAP pada 2019 lalu.

Kata dia, dalam menggunakan aplikasi itu sempat terkendala, namun setelah diajar oleh pendamping selama kurang lebih dua minggu dirinya langsung bisa menggunakan aplikasi itu.

"Dengan aplikasi ini kita mencatat jenis ikan, berat timbangan, harga ikan, termasuk harga transpor membawa ikan, harga es untuk mendinginkan ikan," kata dia.

Dia mengatakan dengan menggunakan aplikasi ourfish, maka pencatatan baik mingguan, bulanan dari hasil ikan yang dibeli dari nelayan akan terdata secara baik.

"Sebelum adanya aplikasi ourfish tidak pernah dicatat karena sibuk juga dan ketika kita jual di bos cuma nota saja, tapi sekarang semua tercatat mi," kata Samsul.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024