Kendari (ANTARA) - Ormas Rukun Keluarga Moronene (RKM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat di daerah itu agar tidak lengah terhadap tren kasus terinfeksi COVID saat ini menunjukkan tren melandai yang ditandai dengan menurunnya secara signifikan angka terinfeksi harian.

Berdasarkan pemantauan Data COVID-19 Sultra per 11 September 2021, hanya terdapat 23 kasus baru dari 17 kabupaten kota di Sultra, sangat jauh berbeda dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai ratusan kasus per hari.

"Meskipun tren kasus COVID ini sudah melandai, Namun kita tidak boleh lengah. RKM Sultra mendukung sepenuhnya pemerintah dalam penanganan COVID-19 hingga keadaan benar-benar kembali normal," kata Ketua RKM Sultra saat menyampaikan pokok-pokok pikiran hasil Musyawarah kerja I RKM Sultra, di Kendari, Minggu. 

RKM Sultra menilai, bahwa Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan sebagian masyarakat mengalami kesulitan ekonomi yang ditandai dengan daya beli menurun pengangguran meningkat dan semakin terbatasnya lapangan kerja.

Untuk itu, RKM Sultra meminta pemerintah agar pembiayaan dan belanja negara lebih diutamakan penanggulangan dan pemulihan ekonomi kepada kelompok yang lebih Rentan dengan tepat sasaran tepat cara dan tepat waktu. 

Selain itu kata Saleha, dalam suasana perekonomian yang belum stabil tersebut, maka berpotensi menimbulkan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.

"RKM Sultra meminta kepada pemerintah dan masyarakat luas untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan yang ada. RKM Sultra siap bergandengan tangan dengan organisasi paguyuban lainnya dalam memeliharanya kerukunan dan keharmonisan antar sesama anggota masyarakat," kata Saleha.

RKM Sultra kata Saleha, adalah wadah berhimpunnya masyarakat suku Moronene di perantauan khususnya yang berdomisili di wilayah Sulawesi Tenggara dituntut untuk berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bahwa ikhtiar RKM Sultra untuk memberikan kontribusinya bagi anggota dan masyarakat pada umumnya dibutuhkan arahan dan kebijakan strategis untuk menjadi pedoman dalam menjalankan amanah organisasi Pada kurun waktu tertentu yang dilahirkan bersama melalui musyawarah kerja. 

Musyawarah kerja RKM Sultra yang mengusung tema "optimalisasi dan sinergitas program kerja dalam pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19 tersebut, juga melahirkan beberapa program yang dianggap prioritas dan menuntut untuk dilaksanakan secepatnya sehingga organisasi benar-benar hadir memberikan kontribusi dan solusi terhadap perkembangan, tuntutan dan kebutuhan anggota atau yang terhimpun di dalamnya.

"Beberapa program yang akan menjadi perhatian dan prioritas sebagaimana yang disepakati dalam musyawarah kekrja ini diantaranya melakukan investigasi dan inventarisasi keanggotaan RKM Sultra dengan sistem data base menggunakan wabsite resmi RKM Sultra dan mendorong kerjasama dan keseragaman motif corak baju adat Moronene serta pelatihan penuntun adat,” kata Saleha.

RKM Sultra akan mendorong terbentuknya unit-unit ekonomi kreatif melalui wadah korporasi serta mendorong terbentuknya lembaga-lembaga konsultasi serta bantuan hukum, membangun senergitas RKM, melakukan edukasi hukum serta advokasi.

Selain dihadiri dan dibuka langsung oleh ketua RKM Sultra, Sitti Saleha, Musyawarah Kerja RKM Sultra ini juga dihadiri Ketua Dewan Pembina RKM Sultra, Sahrun Gaus, Sekjen RKM Sultra, Masrul dan pengurus RKM Sultra lainnya.


 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024