Kendari (ANTARA) - Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tenggara, Wa Ode Rabia Al Adwia Ridwan memberikan bantuan sembako kepada pramuantar atau pramubarang (porter) Bandara Haluoleo yang terdampak selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

"Jangan dilihat dari besarnya, niat saya untuk berbagi kepada teman-teman semua. Semoga keadaan ini segera normal kembali," kata Rabia kepada para porter di Bandara Haluoleo, Kamis.

Rabia melakukan kunjungan ke Bandara Udara Haluoleo Kendari, yang terletak di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara untuk memastikan proses pelayanan bandara akibat PPKM Lokal di Sultra. 

Menurut Rabia, Bandara Haluoleo Kendari merupakan salah satu bandara di Sulawesi Tenggara yang digunakan sebagai salah satu pintu gerbang masuk ke daerah itu.

"Aktivitas di Bandara ini tercatat cukup sibuk, sebelum PPKM diberlakukan ada sekitar 15-20 penerbangan setiap hari dengan estimasi 2.000-3.000 penumpang setiap harinya," ujar dia.

Namun, sejak pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa Bali dan PPKM Level 3 di beberapa provinsi termasuk di wilayah Sultra, penerbangan di bandara ini juga mengalami penurunan aktivitas penerbangan. 

"Sekarang jumlah penerbangan hanya 5 kali setiap hari, dengan estimasi 500-600 penumpang saja", ucapnya. 

Ia menilai, dengan kondisi itu, akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan di bandara sehingga banyak para pekerja bandara yang menggantungkan hidupnya di bandara ini ikut terdampak. 

“Ada Porter yang tidak bisa mendapatkan penghasilan seperti biasa, ada teman-teman cleaning service yang juga ikut terdampak”, ucap Anggota Komite II DPD RI ini. 

Untuk itu Wa Ode Rabia dalam kunjungannya ke bandara Haluoleo langsung bertemu dengan porter dan juga cleaning service yang ada.

Kunjungan tersebut selain untuk menanyakan keadaan yang dialami, Rabia juga membagikan bingkisan paket berupa sembako.

Selain itu, ia juga mengkampanyekan protokol kesehatan yang ketat ketika melakukan aktifitas atau saat bekerja guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024