Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat warga di provinsi itu meninggal akibat terinfeksi COVID-19 menjadi 337 orang setelah Rabu bertambah sembilan kasus.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Rabu mengatakan penambahan sembilan kasus meninggal akibat COVID-19 di provinsi itu tersebar di lima kabupaten/kota.

"Kasus meninggal akibat COVID-19 hari ini ada penambahan sembilan orang, ada di lima daerah," katanya.

Sebaran kasus meninggal di Sultra hari ini, laki-laki 61 tahun asal Kabupaten Buton Utara, laki-laki 54 tahun, laki-laki 66 tahun, perempuan 28 tahun asal Kabupaten Wakatobi, laki-laki 51 tahun asal Kabupaten Muna, laki-laki 66 tahun, laki-laki 47 tahun, perempuan 34 tahun asal Kabupaten Konawe, laki-laki 69 tahun asal Kota Kendari.

Tren kasus meninggal akibat COVID-19 di Sulawesi Tenggara meningkat, dimana selama 26 hari mulai 1-28 Juli 2021 Satgas setempat mencatat kasus meninggal bertambah 101 orang.

Dari seluruh 17 kabupaten/kota se-Sultra semua daerah memiliki kasus meninggal akibat terinfeksi virus corona.

Sebaran pasien COVID-19 meninggal di Sultra di antaranya Kabupaten Buton 18 orang, Muna 21, Konawe 38, Kolaka 22, Konawe Selatan 27, Bombana 12, Wakatobi 11, Kolaka Utara 20, Buton Utara 14, Konawe Utara dua, Kolaka Timur 15, dan Konawe Kepulauan satu orang.

Selanjutnya, Kabupaten Muna Barat enam orang, Buton Tengah enam, Buton Selatan enam, Kota Kendari 84 dan Kota Baubau 34 orang.

Sementara kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 15.866 orang setelah hari ini bertambah 235 kasus, lalu kasus sembuh menjadi 12.417 setelah hari ini bertambah 102 orang.

Rabiul mengingatkan masyarakat agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas guna menekan angka kasus yang semakin meningkat.

"Kita tidak boleh lengah untuk disiplin protokol kesehatan saat menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Termasuk ayo ikut vaksin sehingga kita bisa menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah kita," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024