Jakarta (ANTARA) - Musisi Sandy Canester kembali merilis lagu tunggal terbarunya berjudul "Semoga Cepat Berakhir", lagu ini lahir dari kegelisahan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Sandy mengatakan ingin memberikan suasana positif untuk semua masyarakat Indonesia agar tetap kuat bertahan, berdoa serta berjuang bersama agar pandemi COVID-19 cepat berakhir.

"Melihat banyaknya pro dan kontra tentang virus ini dan banyak netizen yang berdebat di sosial media maupun di dunia nyata yang tidak akan menjadikan pandemi ini berakhir, saya sebagai musisi karena gelisah melihat banyak yang perang argumen di sosial media ingin mengajak kita semua melakukan hal yang positif," kata Sandy dalam keterangan resminya dikutip pada Senin.

Sandy mengaku tidak menyalahkan pihak manapun, karena semua orang memiliki cara pandang yang berbeda menanggapi pandemi. Namun sebagai musisi, Sandy ingin menyuarakan sesuatu lewat sebuah karya yang bisa didengar banyak orang.

"Semog bermanfaat bagi banyak orang, bukan dengan saya berdebat di sosial media apalagi sampai membuat orang resah serta menjadi efek yang negatif. Kalau ini cara saya," ujar Sandy.

Sandy juga mengaku bahwa lagu "Semoga Cepat Berakhir" adalah bentuk kontribusinya terhadap Indonesia yang sedang berjuang melawan pandemi yang tidak tahu kapan akan selesai.

"Saya berharap dari lagu ini masyarakat Indonesia dapat kuat dan mempunyai harapan agar kondisi ini cepat selesai. Mari kita sama-sama berdoa dan berjuang dengan cara yang positif agar pandemi ini cepat berakhir," kata Sandy.

Berikut ini adalah lirik lagu "Semoga Cepat Berakhir":

"Berjuanglah, terus berjuang
Dari keadaan ini
Berusaha sekuat raga
Keluar dari bahaya

Berdoalah, terus berdoa, Semua ada hikmah baiknya
Berdoalah, terus berdoa
Semoga semua cepat berakhir.

Semangatlah, jangan menyerah
Kita lawan bersama
Bersatulah, saling menjaga
Satu darah satu rasa

Berdoalah, terus berdoa
TUHAN pasti beri pertolongan
Berdoalah, terus berdoa
Semoga semua cepat berakhir.
"

 

Pewarta : Maria Cicilia
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024