Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat warga di provinsi itu meninggal akibat terinfeksi SARS-CoV-2 menjadi 280 orang setelah hari Minggu ini bertambah lima kasus.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Ahad, mengatakan penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 di provinsi itu hari ini tersebar di tiga daerah.

"Hari ini kasus meninggal yakni laki-laki 60 tahun asal Buton Utara, perempuan 45 tahun asal Bombana. Kemudian laki-laki 57 tahun, laki-laki 73 tahun dan perempuan 48 tahun asal Kota Kendari," kata dia.

Dari 17 kabupaten/kota se-Sultra semua daerah memiliki kasus meninggal akibat terinfeksi corona.

Sebaran pasien COVID-19 meninggal di Sultra di antaranya Kabupaten Buton 17 orang, Muna 20, Konawe 27, Kolaka 16, Konawe Selatan 24, Bombana 10, Wakatobi tiga, Kolaka Utara 15, Buton Utara 11, Konawe Utara dua, Kolaka Timur sembilan, dan Konawe Kepulauan satu orang.

Selanjutnya, Kabupaten Muna Barat enam orang, Buton Tengah empat, Buton Selatan lima, Kota Kendari 79 dan Kota Baubau 31 orang.

Sementara kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 13.828 orang, 11.297 di antaranya telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus itu.

Ia menyebut kasus positif COVID-19 di Sultra hari ini bertambah 159 orang terbanyak di Kota Kendari 97 orang, disusul Kabupaten Konawe dan Kolaka Utara masing-masing 14 orang, Kolaka sembilan, Bombana delapan, Konawe Selatan tujuh, Muna Barat lima, masing-masing dua dari Kota Baubau dan Kabupaten Konawe Utara, Kolaka Timur satu orang.

Sementara pasien sembuh dari infeksi COVID-19 tercatat 203 orang dengan rincian Kota Kendari 119, Baubau 57, Kabupaten Kolaka Utara 13, Buton Utara tujuh, Muna Barat enam dan Kabupaten Buton Selatan satu orang.

"Pasien terinfeksi COVID-19 yang menjalani isolasi untuk masa penyembuhan hingga hari ini tercatat 2.251 orang," ujar dia.

Ia mengingatkan kepada semua pihak agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi molititas, apalagi penyebaran kasus COVID-19 di daerah itu terus terjadi.

"Kita tidak boleh lengah untuk selalu disiplin protokol kesehatan. Termasuk ayo ikut vaksin sehingga kita bisa menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah kita," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024