Baubau (ANTARA) - Kebutuhan bahan pokok di pasaran di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjelang Idul Adha 1442 Hijriah masih tersedia meski situasi pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, La Ode Ali Hasan, di Baubau, Jumat mengatakan semua kelompok kebutuhan bahan pokok masyarakat hingga selesai "Lebaran Haji" pun masih mencukupi di pasaran.

"Sampai dengan hari ini, dari pemantauan kami tidak ada gejolak kenaikan harga. Itu pun kita tidak bisa terlena, setiap saat kita turun meninjau terkait stok dan harga-harga dipasaran," ujarnya.

Memang, kata Ali Hasan yang juga mantan Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkot Baubau , sejumlah kebutuhan bahan pokok yang ada di daerah itu tersuplai dari luar daerah seperti Makassar (Sulsel) maupun Surabaya (Jatim).

"Jadi hampir semua kebutuhan kita itu kebanyakan dari luar. Ada sayur mayur yang tiba dari Makassar kurang lebih 20 ton, termasuk telur yang masuk kemarin sekitar 25 ton," pungkasnya.

Selain barang tersebut, ia mengatakan, kebutuhan ayam potong juga telah didatangkan dari Makassar dan Surabaya kurang lebih 50 ton guna kesiapan dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat menghadapi Lebaran Idul Adha mendatang.

Ketersediaan semua bahan-bahan pokok didaerah itu, kata dia, juga karena tidak lepasnya komunikasi pihaknya dengan distributor seperti Bulog sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran.

"Memang distributor yang selalu antisipasi, kami selalu imbau kepada mereka untuk selalu tidak mengalami kekurangan. Jadi seperti minyak goreng, telur maupun gula pasir, sampai hari ini stok cukup dan melimpah di pasaran," ujarnya.

Namun yang dikhawatirkan, menurut dia, menjelang Idul Adha bumbu-bumbu bahan makanan seperti cabai, merica, bawang merah, dan bawang putih biasanya terjadi gejolak kenaikan harga.

"(Memang) itu yang kita ragukan, rupanya berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya begitu. Tapi Insya Allah, distributor juga sudah mengantisipasi ini berdasarkan komunikasi kami kemarin," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024