Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan keluarga memohon doa dari masyarakat Sultra dengan meninggalnya istri Gubernur Ali Mazi,  Agista Aryani Ali Mazi, pada Selasa (13/7).

"Kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika selama hayat Ibu Agista Aryani terdapat hal yang kurang berkenan di hati, kiranya dapat dibukakan pintu maaf, sebagai jalan dilapangkan perjalanan almarhumah.," kata Drs Asrun Lio yang mewakili keluarga Gubernur Sultra dalam rilisnya yang diterima di Kendari, Rabu.

Menurut Asrun Lio yang juga Kadis Dikbud Sultra, semasa hidup almarhumah Ibu Agista Aryani Ali Mazi, dikenal sebagai pribadi yang ceria, tegar dan tabah dalam mendampingi keluarga, sebagai istri dan ibu. Namun sebagai manusia biasa, tentu tak luput dari kekhilafan dalam interaksinya kepada teman, sahabat, mitra, serta dalam memimpin jabatan dalam organisasi yang dipercayakan kepada beliau. 

Beliau pun dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dan interaktif baik di dunia sosial secara nyata maupun di media sosial lainnya. Semua itu ditujukan tak lain dan tak bukan sebagai bentuk respon kepekaan dan kepedulian beliau dalam melakukan komunikasi sosial, baik yang berkenan dengan pribadi maupun tugas-tugas beliau, sehingga masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya yang senantiasa mengikuti aktivitas sosial melalui medsos dapat  melihat sewaktu-waktu keberadaan dan aktivitas beliau, baik di pelosok desa maupun dalam rangka tugas organisasi maupun tugas mendampingi suami di dalam hingga di luar daerah. 

Menurt Asrun, di saat negara Indonesia dilanda pandemi Covid-19 awal tahun 2020, seluruh masyarakat Indonesia harus patuh pada protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Seluruh aktivitas perjalanan dan tugas-tugas, masyarakat harus taat prokes. 

Tanpa terkecuali Ibu Agista Aryani Ali Mazi, dalam setiap aktivitasnya taat pada protap dan prokes, namun kegemarannya untuk berinteraksi dengan masyarakat meskipun taat pada prokes pun tak dapat mengendalikan takdir yang telah ditentukan oleh Sang Pemilik Hidup Allah SWT. 

Pribadi Ibu Agista Aryani Ali Mazi, kata Asrun Lio,  yang sangat ceria dan tegar itupun tetap diperlihatkan meskipun beliau mengetahui dirinya sakit, oleh sebab itu atas  permintaan pribadi beliau ingin memisahkan diri dari keluarga untuk dirawat di rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, beredar berita tentang Ibu Agista yang terserang COVID-19. Namun selanjutnya kembali beredar berita pula ditepisnya berita tersebut.
 
Dimana sumber berita tersebut seluruhnya tidak berasal dari pihak keluarga Almarhumah, maka melalui kesempatan ini, perkenankan atas nama keluarga besar Almarhumah Agista Aryani Ali Mazi, menyampaikan bahwa tidak adanya informasi resmi dari keluarga tentang sakit yang diderita oleh Almarhum disebabkan oleh karena keadaan Ibu Agista Aryani Ali Mazi yang dalam kondisi fisik menunjukkan keceriaan dan ketegarannnya.

Lanjut Asrun, pertimbangan oleh Almarhum sendiri yang tidak ingin merisaukan keluarga, dan masyarakat yang menghubungkan pernyakit beliau dengan adanya pandemi Covid-19 di Sulawesi Tenggara, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kekuatiran yang berlebihan. 

Akhir kata,  pada hari yang sedianya menjadi momen bahagia menjelang Hari Ulang Tahun Pernikahan Ibu Agista Aryani Ali Mazi dan Bapak Ali Mazi, yang ke-20 Tahun (18 Juli 2001-18 Juli 2021), kembali kami menghaturkan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf Almarhumah kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya dan seluruh kerabat handaitolan dan mitra-mitra di Indonesia umumnya.

Serta tak lupa kami haturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas doa tulus dan perkenaan maaf kepada Almarhumah Ibu Agista Aryani Ali Mazi. 

"Mari kita doakan semoga Almarhumah Agista Aryani Ali Mazi, diampuni segala dosa serta diberi tempat terbaik disisi Allah SWT, berangkat dalam keadaan Husnul Khatimah, Amiin Yaa Robbal Alamin," tutup Asrun Lio.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024