Baubau (ANTARA) - Tim evakuasi jenazah Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menguburkan dua orang yang meninggal dunia karena COVID-19.

"Tim evakuasi jenazah menguburkan dua warga Kota Baubau. Kedua almarhum dimakamkan secara protokol COVID-19," ungkap Sekretaris Satgas COVID-19 Baubau, La Ode Muslimin Hibali, dikonfirmasi di Baubau, Jumat.

Jenazah pertama, kata dia, merupakan warga paruh baya asal Kelurahan Baadia, Kecamatan Murhum, yang meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan. Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga.

"Jenazah itu dibawa lewat jalur darat pakai ambulans dari Makassar dan tiba di Baubau dini hari. Begitu tiba, mayat langsung dikubur menggunakan protokol COVID-19 yang ikut disaksikan Ketua DPRD Baubau. Kita kerahkan semua tim evakuasi jenazah untuk penguburannya," ujarnya.

Jenazah kedua, kata La Ode, adalah seorang warga berusia antara 30-40 tahun asal Kelurahan Batulo Kecamatan Wolio. Dia meninggal dunia dini hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau sekira pukul 03.00 Wita dan juga dimakamkan di Baadiaa.

"Penderita sebelumnya di RS Siloam Buton lalu dirujuk ke RSUD Palagimata (Baubau) yang dinyatakan positif COVID-19 dengan penyakit bawaan ginjal. Habis dimandikan di ruang jenazah, jenazah langsung dikuburkan secara protokol COVID-19 di pemakaman keluarga. Tapi jarak pemakaman dengan jenazah pertama itu sekitar tiga kilometer," tuturnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Baubau ini mengaku, pemakaman jenazah secara protokol COVID-19 itu tidak dipermasalahkan oleh keluarganya. Pun, tim surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah diturunkan untuk melakukan tracing atau pelacakan kepada keluarga jenazah.

"Jadi, saya imbau kepada masyarakat sebaiknya jangan dulu berkeliaran di luar rumah kalau tidak ada urusan penting. Kalaupun harus keluar rumah, maka terapkan protokol kesehatan khususnya masker harus dua lapis. Karena jangan-jangan COVID-19 varian baru ini sudah ada di Baubau, itu yang berbahaya," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024