Kendari (ANTARA) - Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), selama semester pada awal 2021 cenderung menurun dibanding pada 2020.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Baubau Wa Ode Soraya, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Selasa, menyebutkan seluruh kasus tersebut telah ditangani Satgas PPA rinciannya paling mendominasi adalah kekerasan fisik dengan angka mencapai 11 kasus, disusul kekerasan psikis tujuh kasus, kekerasan seksual empat kasus dan lain-lain tiga kasus.

"Berdasarkan data DP3A Baubau kasus Januari-Juni mencapai angka 17 kasus, dalam satu kasus biasanya mengalami berbagai kekerasan," tutur Soraya.

Ia mengatakan selama pandemi kasus perempuan dan anak di Baubau justru menurun karena peran aktif Satgas PPA dan Puspaga dalam upaya mengedukasi masyarakat.

Soraya menjelaskan, berbeda dengan tahun 2020, kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang tahun mencapai 46 kasus, terdiri dari 27 kasus fisik, disusul psikis 12 kasus, seksual 10 kasus dan lainya enam kasus.

Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Kabupaten Buton Ilham Nibo menyebutkan, ada empat kasus yang telah ditangani selama enam bulan terakhir, menurutnya kasus kekerasan selama pandemi COVID-19 justru meningkat.

"Kasus kita ada empat kejadian selama enam bulan terakhir," jelas Ilham.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024