Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) mengembangkan pantai Nirwana menjadi sebuah kawasan objek wisata yang nyaman dan aman bagi pengunjung.
"Pengembangan salah satu objek wisata populer di Baubau ini tidak hanya melibatkan dinas Pariwisata setempat, melainkan beberapa organisasi perangkat daerah(OPD) ikut andil didalamnya," kata Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Manianse, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Rabu.
Beberapa OPD terkait mengenai pengembangan objek wisata pantai Nirwana, misalnya pengaturan penarikan retribusi supaya lebih terukur, kemudian penataan kawasan parkir, serta penempatan personel polisi pamong praja dilokasi pantai.
"Bahkan harapan kita harus ada penempatan personel Pol PP perempuan yang punya wawasan pariwisata yang baik, mahir berbahasa asing (Inggris-red) dan punya keramahan untuk bisa membantu jika wisatawan membutuhkan informasi dengan bahasa Inggris," ungkap La Ode Ahmad Monianse.
Selain itu terkait pengembangan pantai Nirwana ini, Monianse mengusulkan agar Dinas Kesehatan hadir melatih masyarakat dilokasi pantai supaya memiliki respon tinggi dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
"Tidak sedikit kasus terjadi di pantai yang membutuhkan pertolongan cepat, seperti insiden tenggelam, kejang otot bahkan tindak kekerasan menyebabkan pendarahan sehingga selain kelompok sadar wisata yang diinsiasi Dinas Pariwisata, perlu juga ada kader kesehatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan," tuturnya.
Tidak hanya itu kata Monianse, OPD lainnya seperti Dinas Koperasi juga menginisiasi pembentukan koperasi yang anggotanya masyarakat dikawasan pantai.
"Hadirnya koperasi ini menjadi penting karena dapat menjadi alat untuk bisa mengakses kegiatan yang sifatnya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat," tuturnya.
"Pengembangan salah satu objek wisata populer di Baubau ini tidak hanya melibatkan dinas Pariwisata setempat, melainkan beberapa organisasi perangkat daerah(OPD) ikut andil didalamnya," kata Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Manianse, melalui pesan WhatsApp yang diterima, Rabu.
Beberapa OPD terkait mengenai pengembangan objek wisata pantai Nirwana, misalnya pengaturan penarikan retribusi supaya lebih terukur, kemudian penataan kawasan parkir, serta penempatan personel polisi pamong praja dilokasi pantai.
"Bahkan harapan kita harus ada penempatan personel Pol PP perempuan yang punya wawasan pariwisata yang baik, mahir berbahasa asing (Inggris-red) dan punya keramahan untuk bisa membantu jika wisatawan membutuhkan informasi dengan bahasa Inggris," ungkap La Ode Ahmad Monianse.
Selain itu terkait pengembangan pantai Nirwana ini, Monianse mengusulkan agar Dinas Kesehatan hadir melatih masyarakat dilokasi pantai supaya memiliki respon tinggi dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
"Tidak sedikit kasus terjadi di pantai yang membutuhkan pertolongan cepat, seperti insiden tenggelam, kejang otot bahkan tindak kekerasan menyebabkan pendarahan sehingga selain kelompok sadar wisata yang diinsiasi Dinas Pariwisata, perlu juga ada kader kesehatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan," tuturnya.
Tidak hanya itu kata Monianse, OPD lainnya seperti Dinas Koperasi juga menginisiasi pembentukan koperasi yang anggotanya masyarakat dikawasan pantai.
"Hadirnya koperasi ini menjadi penting karena dapat menjadi alat untuk bisa mengakses kegiatan yang sifatnya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat," tuturnya.