Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pertanian setempat mendorong petani di daerah itu agar menggunakan pupuk organik saat menanam padi khususnya di kawasan pertanian Amohalo, Kecamatan Baruga.

Kepala Dinas Pertanian Kendari Sitti Ganef di Kendari, Kamis, mengatakan pihaknya akan berupaya memperkenalkan pupuk organik kepada petani padi di daerah kawasan pertanian Amohalo daerah setempat.

"Tahun kedua ini kita sudah mulai lebih memperkenalkan dan mengapliksikan pupuk-pupuk organik," kata dia.

Meskipun demikian, menurut Sitti, untuk mengarahkan semua petani agar sepenuhnya menggunakan pupuk organik masih akan dilakukan secara bertahap.

Selain itu, pihaknya juga mengaku akan mengupayakan menyiapkan sarana pupuk bagi para petani. Artinya, kata dia, harus ada bangunan untuk mengelola pupuk sehingga para petani tidak bergantung pada pupuk organik dari luar daerah itu.

"Berbicara organik harus bertahap karena kan semula mereka ini menggunakan pupuk zat kimia. Jadi pelan-pelan," ujar dia.

Siti menuturkan bahwa penggunaan pupuk organik juga dinilai sangat baik untuk menghasilkan pangan yang sehat karena bebas dari zat kimia. Sehingga hal itu yang diupayakan oleh pihaknya agar para petani tidak lagi menggunakan pupuk mengandung zat kimia.

"Kan sekarang masyarakat lebih ingin mengkonsumsi yang sehat-sehat. Sekarang kita upayakan beras di Kota Kendari khususnya di Amohalo menjadi beras sehat," ujar dia.

Pihaknya mengaku terus mendorong petani agar tetap produktif salah satunya di daerah persawahan Amohalo, Kecamatan Baruga dengan memberikan bantuan berupa traktor roda dua sebanyak 22 unit, traktor roda empat tujuh unit, pompa air 14 unit dan handsprayer (alat penyemprot) 26 unit.

Ia menyebutkan, saat ini jumlah keseluruhan area pertanian di kota itu sekitar 11.000 hektare yang terdiri dari pertanian tanaman pangan, hortikultura, termasuk peternakan, hanya saja belum dikelolah secara keseluruhan.

Khusus di Kecamatan Baruga memiliki potensi pertanian yang cukup besar sehingga dengan pemanfaatan lahan yang ada di daerah itu maka juga akan membantu perekonomian warga.

"Luas potensi lahan sawah 700 hektare, potensi pertanian sayur 33 haktare, lahan buah-buahan 215 hektare, dan lahan pertanian pangan seperti jangung, dan umbi-umbian sebesar 45 hektare," kata dia menambahkan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024