Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terkena COVID-19 selama masa libur Lebaran 1442 H.
Pertama, terapkan protokol kesehatan yang mencakup mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan rutin, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi.
"Kesadaran kita semua bahwa 3M dan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilisasi adalah demi perlindungan kita sendiri," kata dia dalam pesan elektroniknya, Selasa.
Tjandra mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, apabila Anda terpaksa berada dalam kerumunan, tetaplah berusaha menjaga jarak dan mempersingkat waktu berada di lokasi itu.
Terkait lokasi liburan, sebaiknya pilih yang berada di udara terbuka ketimbang dalam ruangan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran WHO yang menyatakan ruang udara terbuka lebih aman daripada ruang tertutup.
Di sisi lain, tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan perlu melakukan simulasi demi mengantisipasi kasus penularan COVID-19, melakukan surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kasus COVID-19 yang ketat dan menyeluruh.
Sementara itu, Kepala divisi penyakit menular di University at Buffalo Dr. Thomas Russo, mengatakan apabila Anda divaksinasi penuh, bepergian jauh lebih aman walau tidak 100 persen Anda terhindar dari COVID-19.
"Vaksinnya sangat bagus, tetapi tidak sempurna. Meskipun Anda jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan penyakit atau tertular, masih ada peluang," kata dia seperti dikutip dari Insider.
Pakar kesehatan menyarankan agar individu yang divaksinasi terus memakai masker di depan umum walau sudah divaksin.
Terkait apakah aman untuk bepergian saat ini, jawabannya bergantung pada variabel seperti bagaimana Anda merencanakan perjalanan, ke mana Anda ingin pergi, tingkat infeksi di tempat tujuan, dan perilaku Anda setelah Anda tiba di tujuan.
Bila Anda ingin berlibur dengan aman selama COVID-19 dan mencari ide liburan yang lebih aman, pikirkan perjalanan darat dan penginapan seperti persewaan liburan pribadi atau hotel dengan kebijakan COVID yang ketat.
Pertama, terapkan protokol kesehatan yang mencakup mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan rutin, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi.
"Kesadaran kita semua bahwa 3M dan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilisasi adalah demi perlindungan kita sendiri," kata dia dalam pesan elektroniknya, Selasa.
Tjandra mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, apabila Anda terpaksa berada dalam kerumunan, tetaplah berusaha menjaga jarak dan mempersingkat waktu berada di lokasi itu.
Terkait lokasi liburan, sebaiknya pilih yang berada di udara terbuka ketimbang dalam ruangan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran WHO yang menyatakan ruang udara terbuka lebih aman daripada ruang tertutup.
Di sisi lain, tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan perlu melakukan simulasi demi mengantisipasi kasus penularan COVID-19, melakukan surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kasus COVID-19 yang ketat dan menyeluruh.
Sementara itu, Kepala divisi penyakit menular di University at Buffalo Dr. Thomas Russo, mengatakan apabila Anda divaksinasi penuh, bepergian jauh lebih aman walau tidak 100 persen Anda terhindar dari COVID-19.
"Vaksinnya sangat bagus, tetapi tidak sempurna. Meskipun Anda jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan penyakit atau tertular, masih ada peluang," kata dia seperti dikutip dari Insider.
Pakar kesehatan menyarankan agar individu yang divaksinasi terus memakai masker di depan umum walau sudah divaksin.
Terkait apakah aman untuk bepergian saat ini, jawabannya bergantung pada variabel seperti bagaimana Anda merencanakan perjalanan, ke mana Anda ingin pergi, tingkat infeksi di tempat tujuan, dan perilaku Anda setelah Anda tiba di tujuan.
Bila Anda ingin berlibur dengan aman selama COVID-19 dan mencari ide liburan yang lebih aman, pikirkan perjalanan darat dan penginapan seperti persewaan liburan pribadi atau hotel dengan kebijakan COVID yang ketat.