Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stiasiun Geofisika Palu, Sulawesi Tengah menyatakan gempa bumi mengguncang tiga kali di lokasi yang hampir sama di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi karena aktivitas Sesar Palu Koro, Sabtu.
Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Palu, gempa pertama pukul 04.00 Wita dengan magnitudo 4,4, gempa kedua pukul 06.30 Wita dengan magnitudo 3,6, dan ketiga pukul 06.34 Wita dengan magnitudo 4,7.
"Yang terakhir dengan magnitudo 4,7 kedalaman enam kilometer, gempa ini yang dirasakan oleh beberapa masyarakat," ungkap Denny, staf BMKG Stasiun Geofisika Palu.
Ketiganya berkategori gempa dangkal, berpusat di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawei Tengah. Gempa ini disebabkan aktivitas Sesar Palu Koro.
"Ia karena Sesar Palu Koro, semuanya gempanya di darat," ujarnya
Hingga pukul 1300 Wita, BMKG menghitung ada lima kali gempa susulan yang terjadi, setelah gempa magnitudo 4,7 tersebut.
"Gempa susulannya sudah sampai lima kali, tapi skalanya terbilang kecil," kata dia.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Jangan percaya informasi yang tidak benar, yang membuat panik," katanya
Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Palu, gempa pertama pukul 04.00 Wita dengan magnitudo 4,4, gempa kedua pukul 06.30 Wita dengan magnitudo 3,6, dan ketiga pukul 06.34 Wita dengan magnitudo 4,7.
"Yang terakhir dengan magnitudo 4,7 kedalaman enam kilometer, gempa ini yang dirasakan oleh beberapa masyarakat," ungkap Denny, staf BMKG Stasiun Geofisika Palu.
Ketiganya berkategori gempa dangkal, berpusat di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawei Tengah. Gempa ini disebabkan aktivitas Sesar Palu Koro.
"Ia karena Sesar Palu Koro, semuanya gempanya di darat," ujarnya
Hingga pukul 1300 Wita, BMKG menghitung ada lima kali gempa susulan yang terjadi, setelah gempa magnitudo 4,7 tersebut.
"Gempa susulannya sudah sampai lima kali, tapi skalanya terbilang kecil," kata dia.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Jangan percaya informasi yang tidak benar, yang membuat panik," katanya