Kendari (ANTARA) - Sebanyak 4.230 lebih warga Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara mulai dari tenaga kesehatan, pimpinan daerah, para kepala OPD, pejabat, ASN, hingga pelayan publik sudah disuntik vaksin COVID-19.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau Rahmat Tuta melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Marfiah Tahara, melalui WhatsApp yang diterima di Kendari Jumat merincikan sejauh ini Kota Baubau telah empat kali menerima pendistribusian vaksin COVID-19.
Dijelaskan, vaksin tahap pertama sebanyak 3.240 vial single dosis merek sinovac dengan sasaran 1.620 orang tenaga kesehatan (nakes). Kemudian disusul tahap dua 110 vial atau 1.100 dosis untuk 550 orang yang mulai menyasar pelayan publik.
"Tahap tiga masuk 350 vial untuk 3.050 orang. Sasarannya 1.750 orang. Terus kalau AstraZeneca 43 vial untuk 430 orang pelayan publik. Dari jumlah itu yang sudah
dipakai baru 310 orang, masih ada sisa 12 vial," ujarnya.
Vaksin merek AstraZeneca yang masuk di tahap empat itu kata Marfiah merupakan vaksin yang didatangkan langsung dari Mabes Polri melalui Polda Sultra diperuntukkan pada personel Polres Baubau. Meski pengadaannya langsung dari Mabes Polri namun pelaporannya tetap satu pintu di Dinkes Baubau.
Mantan Kepala Puskesmas Melai ini mengatakan saat ini pihaknya masih menantikan pendistribusian vaksin tahap lima mengingat permintaan vaksinasi dari masyarakat cukup tinggi.
"Sasaran vaksinasi Kota Baubau sebanyak 15.000 orang, tinggal dikurangi dengan yang sudah disuntuk vaksin. Tapi seiring kesadaran masyarakat setiap hari masuk permintaan vaksinasi dari pelaku usaha pelayanan publik seperti toko-toko," katanya.
Saat ini proses vaksinasi dosis dua bagi pelayanan publik di Kota Baubau masih terus berjalan yang dijawalkan hari ini 23 April di Sekretariat DPRD Kota Baubau.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau Rahmat Tuta melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Marfiah Tahara, melalui WhatsApp yang diterima di Kendari Jumat merincikan sejauh ini Kota Baubau telah empat kali menerima pendistribusian vaksin COVID-19.
Dijelaskan, vaksin tahap pertama sebanyak 3.240 vial single dosis merek sinovac dengan sasaran 1.620 orang tenaga kesehatan (nakes). Kemudian disusul tahap dua 110 vial atau 1.100 dosis untuk 550 orang yang mulai menyasar pelayan publik.
"Tahap tiga masuk 350 vial untuk 3.050 orang. Sasarannya 1.750 orang. Terus kalau AstraZeneca 43 vial untuk 430 orang pelayan publik. Dari jumlah itu yang sudah
dipakai baru 310 orang, masih ada sisa 12 vial," ujarnya.
Vaksin merek AstraZeneca yang masuk di tahap empat itu kata Marfiah merupakan vaksin yang didatangkan langsung dari Mabes Polri melalui Polda Sultra diperuntukkan pada personel Polres Baubau. Meski pengadaannya langsung dari Mabes Polri namun pelaporannya tetap satu pintu di Dinkes Baubau.
Mantan Kepala Puskesmas Melai ini mengatakan saat ini pihaknya masih menantikan pendistribusian vaksin tahap lima mengingat permintaan vaksinasi dari masyarakat cukup tinggi.
"Sasaran vaksinasi Kota Baubau sebanyak 15.000 orang, tinggal dikurangi dengan yang sudah disuntuk vaksin. Tapi seiring kesadaran masyarakat setiap hari masuk permintaan vaksinasi dari pelaku usaha pelayanan publik seperti toko-toko," katanya.
Saat ini proses vaksinasi dosis dua bagi pelayanan publik di Kota Baubau masih terus berjalan yang dijawalkan hari ini 23 April di Sekretariat DPRD Kota Baubau.