Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir meminta seluruh warga dan aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut tidak mudik saat  Idul Fitri guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Ndak usah mudik dulu yang di Kendari di Kendari saja lebarannya, kemudian yang sudah di luar, nggak perlu balik (mudik) ke Kendari, di sana saja (lebarannya)," kata Sulkarnain di Kendari, Selasa.

ASN lingkup Pemerintah Kota Kendari diminta tidak melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik lebaran tahun ini. Pasalnya larangan mudik sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat, dimana daerah harus mengikut atas kebijakan tersebut.

"Kami imbau agar seluruh masyarakat dan ASN yang ada di Kendari mari Lebaran di Kendari saja. Pemerintah tidak mau ambil risiko, apalagi sekarang angka positifnya sedang menurun. Tentu ini akan kita jaga sampai benar-benar nol kasus," ujar dia.

Sulkarnain menegaskan, kebijakan larangan mudik menjadi opsi terbaik untuk melindungi masyarakat dari virus corona. Mengingat pada libur tahun lalu sempat terjadi kenaikan jumlah kasus, sehingga hal itu dikhawatirkan kembali terjadi jika mudik lebaran diizinkan.

Meskipun demikian, Sulkarnain menyampaikan bahwa pihaknya tetap mengizinkan warga untuk melaksanakan salat tarawih dan Iduf Fitri secara berjamaah dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita lihat, selama satu tahun ini masyarakat kita ternyata patuh dan tahu cara beraktifitas khususnya beribadah di masa pandemi. Sehingga itu yang menjadi ukuran kita mengizinkan salat tarawih dan idul fitri,” kata Sulkarnain Kadir.

Ia berharap kepatuhan masyarakat dalam menjaga kedisiplinanya terus dipertahankan sehingga bisa mencegah adanya klaster baru.

"Mari kita saling menjaga, mudah-mudahan momentum lebaran Ramadhan ini bisa mengokohkan ukhuwah diantara kita sehingga kita bisa bangun Kota Kendari yang kita cintai," tambah Sulkarnain.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024