Kendari (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjamin ketersediaan kebutuhan pokok (sembako), tidak hanya selama puasa Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 Hijriah namun dipastikan cukup tersedia hingga tiga bulan ke depan.

Kadis Perindag Sultra yang juga Sekertaris TPID Sultra, Hj Sitti Saleha di Kendari, Senin mengatakan, ketersediaan bahan pokok ditingkat pedagang pengecer dan distributor cukup banyak, setelah dirinya bersama sejumlah instansi teknis melakukan operasi pasar dan pemantauan di sejumlah pasar tradisonal dan pusat-pusat distributor yang ada di kota Kendari.

"Hasil pemantuan kami bersama ketua TPID Sultra terkait ketersediaan bahan pokok menjelang puasa Ramadhan tahun cukup tersedia dan terkendali, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir atau was-was bila mana terjadi kelangkaan dipasaran karena stoknya terjamin aman," ujar Saleha.

Pemantauan harga yang dilakukan TPID menyusul fenomena kenaikan harga sembako jelang Ramadhan yang kerap terjadi tiap tahunnya.

Saat ini dinamika harga di pasar terkait kebutuhan pokok masih terbilang normal, meski ada beberapa komoditas yang harus menjadi perhatian khusus.

Dari sembilan kebutuhan pokok yang jadi pantauan utama dari TPID diantaranya (beras, minyak goreng, daging, telur, bawang merah, tepung terigu dan ikan segar cukup tersedia.

"Sebelumnya ada beberapa kebutuhan pokok yang sempat mengalami kenaikan seperti cabai merah, bawang, telur dan ikan namun setelah itu normal kembali," tuturnya.

Mantan Pj Bupati Bombana itu mengatakan, selain melakukan pemantuan harga di pasar-pasar tradisional, juga beberapa swalayan dan hypermart tidak luput dari pementuuan dari Tim TPID Sultra melakukan pengecekan, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok itu benar-benar ada di pusat perbelanjaan.

"Ada beberapa kebutuhan pokok seperti daging dan sayuran justru jauh lebih murah yang dijual di pasar swalayan dibanding yang dijual pedagang di pasar tradisional," katanya.

Harga daging sapi segar di hypermart dijual hanya Rp89.000 dan daging beku Rp80.000 per kilogram, sementara di pasar tradiisional dijual hingga Rp115.000 per kilogram bahkan Rp120.000 per kilogram.

Harga cabai merah pun di pasar swalayan dijual Rp55.000 per kilogram, namun di pasar tradisional justru berfluktuasi hingga Rp60.000 per kilogram hingga Rp65.000 per kg.

Penyebab kenaikan harga cabai yang terkadang mengagetkan konsumen karena faktor musim, yang banyak petani lokal maupun antarpulua kurang pasokan ke pasaranan, sementara kebutuhan masyarakat tetap tinggi mengakibatkan pedagang menaikkan harga seketika.  

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024