Kendari (ANTARA) - Masyarakat Kota Kendari, Sulawesi tenggara menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas dan ramah lingkungan perlahan mulai menunjukkan peningkatan.

Unit Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Regional Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali di Kendari, Senin menjelaskan, untuk konsumsi BBM Premium di Kota Kendari tersisa 28 persen, sementara untuk BBM jenis Pertalite mencapai 67 persen, diikuti Pertamax 4 persen dan Pertamax Turbo 1 persen.

Menurut Syarifuddin, penggunaan BBM yang berkualitas dan memiliki oktan tinggi dan ramah terhadap lingkungan serta tidak terlalu menimbulkan polusi udara. Apalagi kota Kendari merupakan kota yang sedang berkembang dan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun semakin meningkat.

"Di kota besar seperti Tangerang, Bandung dan Jakarta pemakaian Premium sudah berkurang hingga tinggal 20 persen  dibandingkan varian produk yang lain," ujar Syarifuddin Mursali

Dirinya menambahkan, untuk mobil yang diproduksi tahun 2003 ke bawah sudah harus menggunakan BBM yang memiliki oktan di atas 88 guna menghindari pencemaran udara.

Ada tiga varian yang memiliki oktan tinggi yaitu Pertalite dengan oktan 90, Pertamax dengan oktan 92 dan Pertamax Turbo dengan oktan 98.

Pada beberapa testimoni konsumen, pemakaian BBM sesuai spesifikasi kendaraan juga mengakibatkan pemakaian yang lebih irit dan tarikan lebih enteng. Hal ini diakibatkan karena pembakaran dalam ruang mesin yang lebih sempurna," imbuh Laode

Dijelaskan, pembakaran yang tidak sempurna akibat penggunaan BBM dibawah spesifikasi minimum kendaraan menyebabkan emisi lebih besar.

Bahkan, pada BBM jenis Premium terdapat kandungan timbal yang dapat mengakibatkan penyakit jangka panjang seperti hipertensi, gangguan jantung dan kanker paru-paru.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024