Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir meminta semua pihak khususnya masyarakat di kota itu tidak membuang sampah di sembarang tempat terutama di saluran air karena menyebabkan banjir.
"Kami imbau masyarakat meninggalkan perilaku membuang sampah di saluran air yang selama ini menjadi penyebab meluapnya air," kata Sulkarnain di Kendari, Senin.
Ia menyampaikan hal itu penting dilakukan guna memitigasi bencana sejak dini, sehingga saluran air tidak tersumbat, mengingat saat ini memasuki musim penghujan.
Sementara, untuk drainase yang selama ini telah tertumpuk sampah atau tersumbat aliran airnya, ia mengatakan bahwa seluruh jajarannya telah melakukan kerja bakti bersama pihak-pihak terkait dalam melakukan pembersihan.
"Mudah-mudahan kalaupun terjadi curah hujan yang tinggi tidak memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat Kota Kendari," tutur dia.
Selain melakukan pembersihan saluran drainase, pihak pemerintah kota juga melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap berbahaya dan berpotensi tumbang jika terjadi angin kencang.
"Sejak bulan Desember 2020 kita sudah melakukan pemangkasan walaupun dengan tenaga yang terbatas.
Meskipun demikian, ia mengajak masyarakat agar tidak perlu menunggu petugas dalam melakukan pemangkasan pohon jika sekiranya dipandang penting dan memang harus untuk dilakukan agar masyarakat bisa melakukan secara mandiri sebagai upaya preventif.
Sulkarnain juga mengatakan bahwa seluruh pihak terkait baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum (PU), termasuk Dinas Kesehatan telah melakukan upaya preventif dalam memitigasi bencana banjir.
"Itu sudah kita lakukan tetapi sekali lagi ini tidak cukup, untuk itu kita terus mengimbau masyarakat untuk bersama-sama (memitigasi bencana) karena tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah," kata Sulkarnain Kadir.
"Kami imbau masyarakat meninggalkan perilaku membuang sampah di saluran air yang selama ini menjadi penyebab meluapnya air," kata Sulkarnain di Kendari, Senin.
Ia menyampaikan hal itu penting dilakukan guna memitigasi bencana sejak dini, sehingga saluran air tidak tersumbat, mengingat saat ini memasuki musim penghujan.
Sementara, untuk drainase yang selama ini telah tertumpuk sampah atau tersumbat aliran airnya, ia mengatakan bahwa seluruh jajarannya telah melakukan kerja bakti bersama pihak-pihak terkait dalam melakukan pembersihan.
"Mudah-mudahan kalaupun terjadi curah hujan yang tinggi tidak memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat Kota Kendari," tutur dia.
Selain melakukan pembersihan saluran drainase, pihak pemerintah kota juga melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap berbahaya dan berpotensi tumbang jika terjadi angin kencang.
"Sejak bulan Desember 2020 kita sudah melakukan pemangkasan walaupun dengan tenaga yang terbatas.
Meskipun demikian, ia mengajak masyarakat agar tidak perlu menunggu petugas dalam melakukan pemangkasan pohon jika sekiranya dipandang penting dan memang harus untuk dilakukan agar masyarakat bisa melakukan secara mandiri sebagai upaya preventif.
Sulkarnain juga mengatakan bahwa seluruh pihak terkait baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum (PU), termasuk Dinas Kesehatan telah melakukan upaya preventif dalam memitigasi bencana banjir.
"Itu sudah kita lakukan tetapi sekali lagi ini tidak cukup, untuk itu kita terus mengimbau masyarakat untuk bersama-sama (memitigasi bencana) karena tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah," kata Sulkarnain Kadir.