Jakarta (ANTARA) - Jennifer Brady memastikan jatah Amerika Serikat dalam final tunggal putri Australian Open setelah Serena Williams tersingkir, usai menghentikan langkah Karolina Muchova 6-4 3-6 6-4 dalam semifinal.
Bertanding di Rod Laver Arena, Kamis, Brady mencapai final Grand Slam pertamanya dan menghadapi tugas berat melawan Naomi Osaka yang menyingkirkan dia pada semifinal US Open.
Osaka yang juara edisi 2019 sebelumnya menyisihkan Williams dengan straight set, tapi Brady yang unggulan ke-22 memastikan Amerika Serikat menempatkan finalis lainnya satu tahun setelah Sofia Kenin menaklukkan Garbine Muguruza saat memperebutkan trofi 2020.
Brady sempat tak bisa memanfaatkan empat match point karena gugup, namun akhirnya merayakan kemenangannya ketika Muchova melepaskan forehand yang melebar dari garis permainan.
Brady terkulai di atas lapangan ketika penonton bertepuk tangan untuknya dan masih mengatasi momen itu saat wawancara di lapangan.
"Saya tak bisa merasakan kaki saya. Kaki saya bergetar, jantung saya berdegup kencang. Saya gugup sekali," kata petenis berusia 25 tahun itu seperti dikutip Reuters.
"Saya jadi agak aneh hari ini, bersemangat sekali tapi pada saat yang sama merasa datar-datar saja.
"Kaki saya terasa segar tetapi pada saat yang sama tak bisa bergerak. Saya merasa seperti terjebak dalam lumpur, jadi saya tak terlalu menaikkan intensitas saya hingga awal set ketiga."
Prestasi Brady semakin luar biasa setelah menjadi salah satu dari 72 pemain yang menghabiskan karantina ketat selama dua pekan dan tak bisa berlatih di lapangan seperti yang lain.
Muchova menyelamatkan match point dengan berani namun juga mendapatkan tiga peluang untuk mematahkan servis Brady.
Akhirnya, pada poin ke-18 dalam gim itu, Muchova tersandung oleh forehand yang akhirnya memberi jalan kepada Brady tembakan untuk meraih kesempatan merebut gelar Grand Slam pertamanya.
“Saya jelas bersemangat sekali berada di final Australia Terbuka, ini pencapaian luar biasa,” kata Brady.
"Saya kira ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Jelas dia sudah pernah memenangkan Grand Slam."
Bertanding di Rod Laver Arena, Kamis, Brady mencapai final Grand Slam pertamanya dan menghadapi tugas berat melawan Naomi Osaka yang menyingkirkan dia pada semifinal US Open.
Osaka yang juara edisi 2019 sebelumnya menyisihkan Williams dengan straight set, tapi Brady yang unggulan ke-22 memastikan Amerika Serikat menempatkan finalis lainnya satu tahun setelah Sofia Kenin menaklukkan Garbine Muguruza saat memperebutkan trofi 2020.
Brady sempat tak bisa memanfaatkan empat match point karena gugup, namun akhirnya merayakan kemenangannya ketika Muchova melepaskan forehand yang melebar dari garis permainan.
Brady terkulai di atas lapangan ketika penonton bertepuk tangan untuknya dan masih mengatasi momen itu saat wawancara di lapangan.
"Saya tak bisa merasakan kaki saya. Kaki saya bergetar, jantung saya berdegup kencang. Saya gugup sekali," kata petenis berusia 25 tahun itu seperti dikutip Reuters.
"Saya jadi agak aneh hari ini, bersemangat sekali tapi pada saat yang sama merasa datar-datar saja.
"Kaki saya terasa segar tetapi pada saat yang sama tak bisa bergerak. Saya merasa seperti terjebak dalam lumpur, jadi saya tak terlalu menaikkan intensitas saya hingga awal set ketiga."
Prestasi Brady semakin luar biasa setelah menjadi salah satu dari 72 pemain yang menghabiskan karantina ketat selama dua pekan dan tak bisa berlatih di lapangan seperti yang lain.
Muchova menyelamatkan match point dengan berani namun juga mendapatkan tiga peluang untuk mematahkan servis Brady.
Akhirnya, pada poin ke-18 dalam gim itu, Muchova tersandung oleh forehand yang akhirnya memberi jalan kepada Brady tembakan untuk meraih kesempatan merebut gelar Grand Slam pertamanya.
“Saya jelas bersemangat sekali berada di final Australia Terbuka, ini pencapaian luar biasa,” kata Brady.
"Saya kira ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Jelas dia sudah pernah memenangkan Grand Slam."