Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir meminta kepada seluruh tenaga kesehatan khususnya di kota tersebut agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19.

"Kita memang masih butuh sosialisasi walaupun tenaga kesehatan nampaknya harus diberikan pencerahan, diberikan motivasi agar mereka bisa melakukan program vaksinasi ini," kata Sulkarnain di Kendari, Rabu.

Ia meminta seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Kendari dan seluruh insan kesehatan baik yang terlibat secara langsung maupun yang memberikan dukungan terkait dengan penanganan COVID-19 agar bersama-saam menangani masalah virus tersebut.

Menurutnya, para tenaga kesehatan seharusnya tidak menolak atau beralasan lainn untuk disuntikkan vaksin karena mereka adalah orang yang memiliki pemahaman, pengalaman, pengetahuan tentang dunia kesehatan.

"Harusnya clear tidak lagi terprovokasi, tidak lagi ikut-ikutan menjadi bagian dari orang yang tidak mempercayai apa yang sudah direkomendasikan para ahli, orang-orang yang berpengalaman," ujar Wali Kota.

Selain diharapkan dapat memberikan contoh bagi masyarakat, menurutnya para tenaga kesehatan juga penting mendapatkan suntikkan vaksinasi karena orang yang menangani langsung pasien COVID-19.

"Mereka risiko terbesar karena setiap hari berinteraksi berhadapan dengan pasien pasien yang terinfeksi COVID-19. Tentu inilah cara untuk kemudian mereka bisa terlindungi dan bisa tetap melaksanakan tugas dengan baik dan tidak dengan kekhawatiran dalam melaksanakan tugas," ujarnya.


  Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum (ANTARA/Harianto)


Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum juga berharap para tenaga kesehatan bisa menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi sehingga bisa menekan penyebaran COVID-19 di kota itu.

"Kalau tenaga kesehatannya sendiri tidak percaya atau tidak mau divaksin bagaimana nanti masyarakat, bagaimana nanti ASN yang lain yang semuanya itu menjadi tanggung jawab kita," tutur dia.


Baca juga: Wali Kota Kendari menyayangkan 19,5 persen nakes batal divaksinasi

Ia menyampaikan, berdasarkan data per 16 Februari 2021 jumlah tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntikan vaksinasi sebanyak 3.217 dari 4.651 target sasaran vaksinasi. 

"Per Rabu, 16 Februari 2021 suntikan vaksin COVID-19 pertama itu 3.217 orang atau 69,17 persen, suntikan kedua 2.076 atau 44,61 persen total suntikan pertama dan kedua 113,78 persen," jelasnya.

Sementara jumlah yang ditunda pada program vaksinasi di kota tersebut tercatat 724 orang atau 15,57 persen, dan yang dinyatakan batal sebanyak 947 orang atau 20,36 persen.

Dijelaskannya, alasan para nakes menunda atau batal divaksin dikarenakan ada beberapa alasan di antaranya memiliki penyakit peyerta (komorbid) seperti hipertensi, diabetes militus, kolestrol hingga program hamil dan menyusui sehingga ada ketakutan untuk disuntik vaksin.
 
"Kita tentu berharap jumlah nakes yang ada di Kendari bisa disuntik vaksin 100 persen paling tidak mendekati angka itu," pungkas Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024