Kendari (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membina 30 orang atlet muda yang nantinya akan dibina menjadi pemanjat tebing profesional.

Ketua FPTI Kota Baubau, Wahyu melalui pesan WhatsApp, Selasa, menyebutkan, 30 atlet muda itu akan dibagi ke dalam dua grup. Pembagian itu didasarkan kemampuan masing-masing atlet.

"Mereka (atlet baru-red) merupakan hasil perekrutan melalui jalur seleksi yang dilakukan beberapa waktu lalu di arena panjat Bumi Perkemahan Samparona," ujaranya.

Ia mengatakan, sebanyak 15 orang ditempatkan di grup A sebagai grup utama dari hasil seleksi. Sementara grup B diisi 15 orang atlet yang akan menjadi kelompok penyangga dan siap menggantikan jika kemampuan dan kedisiplinan anggota kelompok A menurun.

"Kelompok A yang menunjukkan penurunan prestasi, kurang latihan fisik, kurang disiplin, mentalnya tidak bagus akan di degradasi ke kelompok B. Ini kami buat untuk menciptakan persaingan sehat," kata Wahyu.

Wahyu menyebutkan dari 30 atlet itu termasuk putera dan puteri. Usia atlet di kisaran usia 15-20 tahun dan ada pula 20 tahun ke atas. Semuanya dipersiapkan untuk mengikuti berbagai nomor lomba di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara tahun 2022.

"Jadi kita mempunyai anak-anak 15-20 tahun, mereka adalah tim inti yang selalu dipertandingkan di ajang Porprov. Kadang ada kelas umum di atas 20 tahun, itu kita siapkan juga atletnya," ujarnya.

Wahyu menambahkan, FPTI Baubau juga membimbing atlet panjat tebing muda berbakat yang dimasukkan ke dalam kelompok spider kids dengan usianya di bawah 15 tahun.

"Jadi selain atlet senior, juga ada sipeder kids, walaupun jumlahnya tidak banyak. Mereka anak-anak usia SD yang sudah punya bakat. Kami lihat ada beberapa orang dan itu sangat menarik untuk ditonton," katanya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024