Kendari (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan kawasan benteng keraton Buton yang terletak di Kelurahan Melai merupakan salah satu destinasi wisata andalan daerah itu sehingga harus dipertahankan karena menjadi perhatian dengan kelengkapan masterplannya untuk 20 tahun ke depan.

"Jadi kawasan ini menjadi salah satu kawasan andalan Dispar Baubau. Tahun ini akan kita benahi dengan kelengkapan masterplannya. Masterplan benteng keraton akan menjadi landasan untuk diikuti. Dan masterplan itu pendekatannya adalah kita dudukan pendekatan wisata budaya," kata Kadis Pariwisata Kota Baubau, Ali Arham di Baubau, Selasa.

Ali mengatakan, berbicara wisata budaya tentu banyak hal yang perlu diungkap baik terdapat wisata yang sifatnya kebendaan dan tentang non-kebendaan. Sehingga untuk menggenjot agar objek wisata itu menjadi perhatian banyak orang baik domestik hingga manca negara. , pihaknya mencoba membangkitkan semangat generasi yang ada dengan membentuk dua kelompok yakni Kelompok Sadar wisata dan Kelompok Melai Peduli yang akan mengangkat dan mempromosikan dari pada benteng keraton tersebut menjadi salah satu objek destinasi andalan untuk Kota Baubau hingga masa yang akan datang.

"Jadi kelompok ini tentu banyak hal mereka bicarakan, bagaimana kawasan-kawasan ini. Kalau seperti wisata benda dan non benda saya kira ini juga jualannya melalui media sosial yang ada, kita akan membuat hingga sampai keluar negeri. Artinya mungkin seperti kelompok wisata bisa mengunggah keluar kegiatan yang bisa menghidupi benteng keraton ini," katanya.

Dia mengatakan, wisata aspek kebendaan yang akan diangkat nanti itu beberapa peninggalan situs yang ada antara lain makam, masjid, tiang bendera, gua, dan misalnya tempat pelantikan raja/sultan, serta aksesoris lainnya.

Kemudian, lanjut dia, untuk non kebendaan nantinya akan dihidupkan juga. Dan agenda setiap tahun nanti akan ada pesona tentang "kabanti", pesona tentang "maludhu", pesona tentang "pekande-kandea", kemudian ada beragam permainan rakyat.

"Saya kira tidak semua daerah memiliki hal ini. Katakan mungkin permainan rakyat disini ada permainan rakyat "pepudho", "pekaleko", "polojo", permainan "kasodosodo", permainan asse, dan lain sebagainya. Itu semuanya nanti akan menghiasi kawasan ini menjadi kawasan yang terangkat kembali," katanya.

"Sehingga harapannya kita adalah semua orang bisa berkunjung di kawasan ini menyaksikan apa yang ditampilkan kembali dengan kita refres masa lampau, kita hidupkan kembali sehingga ini menjadi jualan yang mempunyai daya tarik tersendiri," ujarnya juga.

Pada sisi kawasan parkir bagi pengunjung, katanya pula, selain pihaknya akan menyiapkan halaman parkir roda dua dan roda empat, juga akan ada kendaraan khusus yang akan melayani tamu-tamu berkeliling dalam benteng melihat objek-objek wisata itu.

Disebutkannya, luas fisik benteng keraton kurang lebih 2.740 meter atau pada kawasannya kurang lebih seluas 22 hektare itu, di dalamnya diharapkan merupakan kawasan pariwisata dan kawasan budaya yang menjadi perhatian.
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024