Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi berharap Industri Jasa Keuangan khususnya perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat melakukan edukasi dan pembinaan kepada debitur guna mendorong pemulihan ekonomi.

"Kita harus mengambil bagian terutama di jasa perbankan dan keuangan ini agar kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara," kata Ali Mazi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang digelar secara virtual, di Kendari, Jumat malam.

Menurutnya, hal itu penting dilakukan sehingga bisa terjadi perputaran ekonomi dan dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisa bangkit dari pandemi COVID-19.

Dikatakannya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa program strategi terutama pada bidang ketahanan pangan seperti pertanian, kemudian pariwisata dan koperasi.

Menurutnya semua itu dapat dikembangkan oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pelaku koperasi, namun dibutuhkan dukungan dari perbankan yakni pemberian bantuan modal usaha.

"Kita harus memberikan edukasi, memberikan pemahaman. Bila mereka ingin mengembangkan usahanya maka lebih baik mereka menggunakan dana dana yang ada di perbankan," tutur dia.

Kata Ali Mazi, Pemerintah dan jasa perbankan harus turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Menurutnya, jika perputaran ekonomi tidak berjalan maka kemiskinan dan pengangguran akan bertambah banyak.

"Ini satu mata rantai, kita harus benar-benar memberikan edukasi kepada masyarakat kita tidak boleh diam, kita tidak boleh berhenti setelah pandemi COVID-19," katanya.

Selain itu, tambahnya,  jika perbankan telah memberikan kredit kepada masyarakat maka wajib untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para debitur guna mencegah terjadinya kredit macet.

"Jadi jika ada seseorang diberikan kredit dari perbankan harus dibina terus jangan sampai uang ini disalahgunakan. Harus diberikan pemahaman bahwa dia setiap bulan harus mengembalikan bunga dan pokoknya," ujarnya.

Namun, dia menambahkan,  kalau di Sultra ada sedikit kehati-hatian terhadap debitur, mereka diawasi, sehingga juga mereka bisa tumbuh bisa berkembang dan maju dengan menggunakan dana itu

  Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution usai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang digelar secara virtual, di Kendari, Jumat (15/1/2021) malam. (ANTARA/Harianto)



Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution mengatakan dalam memberikan edukasi keuangan di tengah pandemi COVID-19 pihaknya melakukannya melalui program Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class).

"Pemanfaatan teknologi dalam memberikan edukasi soal literi keuangan khususnya kepada anak muda dilakukan OJK untuk menghindari tatap muka dan mencegah penyeberan Coronavirus disease atau COVID-19," katanya.

Ia menyampaikan, program tersebut dilakukan untuk mendorong para pemimpin cabang industri jasa keuangan berkontribusi bagi peningkatan produktivitas anak-anak muda Sultra melalui literasi dan inklusi keuangan meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Sementara dalam membantu kredit masyarakat, lanjut dia, telah diberikan kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan sejak Maret 2020 sebagai langkah membantu meringankan beban ekonomi para nasabah bank ataupun pembiayaan di tengah pandemi COVID-19.

"Ke depan kita berharap pandemi segera berakhir sehingga kegiatan perekonomian bisa pulih kembali," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024