Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengungkapkan bahwa  fenomena kemunculan ribuan ikan di pinggir laut di Kota Baubau pada Kamis (14/1) yang sempat membuat heboh masyarakat setempat karena karena ikan-ikan ini terjebak pada saat air surut, sehingga tidak sempat lari ke laut.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Betoambari Baubau, Fatuhri Syabani, Jumat, menuturkan dari sisi fenomena BMKG, dalam 24 jam terakhir pihaknya mencatat tidak ada hal-hal signifikan yang bisa mengakibatkan ikan-ikan itu muncul ke permukaan. 

"Jadi dari tanda-tanda kegempaan ataupun tsunami tidak ada. Dari gelombang laut atau curah hujan deras pun tidak ada tanda-tanda signifikan dari BMKG selama 24 jam terakhir, " ujarnya.

Ia mengatakan, secara logis kata dia, kemungkinan fenomena tersebut terjadi karena ikan-ikan ini terjebak pada saat air surut, sehingga tidak sempat lari ke laut.

"Secara logis, barangkali ikan ini terjebak pada saat air surut sehingga tidak sempat keluar  ke laut, " ungkapnya.

Baca juga: Warga Baubau dikagetkan dengan kemunculan ribuan ikan di permukaan sungai

Sebelumnya, masyarakat Kota Baubau, pada Kamis (14/1) dihebohkan dengan fenomena ribuan ikan muncul dipermukaan pesisir daerah itu tepatnya dibawah jembatan gantung muara sungai Kota Baubau. 

Fenomena ini sontak membuat warga mulai dari orang dewasa hingga anak-anak berlomba-lomba menangkap ikan ini . Ada yang menggunakan jaring, keranjang plastik dan ada yang hanya menggunakan tangan. Ikan yang berukuran dua jari orang dewasa ini disebut masyarakat sekitar dengan nama ikan lompa. 


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024