Kendari (ANTARA) - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara, Prof Dr Muhammad Zamrun mengajak semua pihak menyukseskan Program Vaksinasi COVID-19 khususnya di daerah itu.
"Saya mengajak kepada semua agar menyukseskan program vaksinasi ini. Saya yakin dan percaya bahwa insya Allah tidak ada masalah," kata Prof Zamrun, usai menjalani vaksinasi di Rumah Sakti Bahtermas Kendari, Kamis.
Menurutnya, vaksin yang disuntikkan kepada para relawan di seluruh Indonesia dan di Sultra pada khususnya, sangat layak karena telah melalui proses pengujian yang panjang.
"Pada intinya semua produk yang dihasilkan secara ilmiah sudah melalui proses panjang mulai dari penelitiannya, meneliti sifat-sifatnya, bagaimana proses pembentukannya, kemudian uji cobanya," tutur dia.
Ia berharap, vaksin yang telah melalui uji klinis dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Prof Zamrun sebagai relawan pertama di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengaku tidak memiliki keraguan ketika disuntikkan vaksin, karena ia percaya vaksin tersebut layak digunakan.
"Saya tidak ragu tidak ada keraguan sama sekali makanya pertama kali waktu saya ditawarkan untuk menerima vaksin pertama di Sulawesi Tenggara saya dengan sigap menyatakan siap untuk divaksinasi," pungkasnya.
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan data pasien terkonfimasi positif COVID-19 di daerah itu hingga Kamis 14 Januari 2021 sebanyak 8.639 orang, pasien sembuh 7.305 orang, dan dinyatakan meninggal sebanyak 167 orang.
"Saya mengajak kepada semua agar menyukseskan program vaksinasi ini. Saya yakin dan percaya bahwa insya Allah tidak ada masalah," kata Prof Zamrun, usai menjalani vaksinasi di Rumah Sakti Bahtermas Kendari, Kamis.
Menurutnya, vaksin yang disuntikkan kepada para relawan di seluruh Indonesia dan di Sultra pada khususnya, sangat layak karena telah melalui proses pengujian yang panjang.
"Pada intinya semua produk yang dihasilkan secara ilmiah sudah melalui proses panjang mulai dari penelitiannya, meneliti sifat-sifatnya, bagaimana proses pembentukannya, kemudian uji cobanya," tutur dia.
Ia berharap, vaksin yang telah melalui uji klinis dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Prof Zamrun sebagai relawan pertama di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengaku tidak memiliki keraguan ketika disuntikkan vaksin, karena ia percaya vaksin tersebut layak digunakan.
"Saya tidak ragu tidak ada keraguan sama sekali makanya pertama kali waktu saya ditawarkan untuk menerima vaksin pertama di Sulawesi Tenggara saya dengan sigap menyatakan siap untuk divaksinasi," pungkasnya.
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan data pasien terkonfimasi positif COVID-19 di daerah itu hingga Kamis 14 Januari 2021 sebanyak 8.639 orang, pasien sembuh 7.305 orang, dan dinyatakan meninggal sebanyak 167 orang.