Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan tujuh di antara 13 relawan penerima pertama vaksin COVID-19 di daerah setempat batal disuntik vaksin itu karena memiliki penyakit bawaan.

"Tujuh dari 13 orang. Ada tujuh orang yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Usnai di Kendari, Kamis, usai pencanangan vaksinasi tersebut di Rumah Sakit Bahteramas Kendari.

Ia menjelaskan tujuh orang tersebut berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh masyarakat, dan pemuka agama.

"Komorbid ini penyakit bawaaan. Kebanyakan hipertensi tadi. Jadi memang tidak bisa karena syarat dari suntikkan vaksin itu harus sehat," kata dia.

Vaksinasi COVID-19 tahap pertama lingkup Pemprov Sultra dilaksanakan di Rumah Sakit Bahteramas Kendari. Dari 13 relawan, hanya enam orang yang berhasil mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
  Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Usnia (ANTARA/Harianto)

Para relawan penerima vaksin di Sultra yang berhasil menerima suntikan vaksin tahap pertama, di antaranya Rektor Universitas Halu Oloe Prof Dr Muhammad Zamrun, Asisten Bidang Pemerintahan (Asisten 1) Basiran, Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra Tety Yuniarty.

Selain itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi La Ode Muhammad Ali Haswandy, Kepala Bagian Kesra Musdar, dan Kepala Seksi Perencanaan Dinas Kesehatan Abdul Gafur A Ismail.

Mereka yang batal mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 pertama, yakni Kepala Dinas Kominfo Sultra M. Ridwan Badallah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Muhammad Yusuf, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sultra Abdul Halim Momo, dan Kepala Bagian Rumah Tangga Idris.

Selain itu, tiga perwakilan tokoh agama, masing-masing I Nyoman Sudiana (Hindu), Marthen Sambira (Kristen), dan Ni Made Budiasih (Buddha).

Ia menjelaskan secara keseluruhan vaksinasi tahap pertama di Sulawesi Tenggara dilakukan kepada 33 relawan dengan rincian jajaran pemprov 13 orang, Kota Kendari 10 orang dan Kabupaten Konawe 10 orang.

Namun, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dengan kegiatan itu di dua daerah, baik Kota Kendari maupun Kabupaten Konawe.

"Kami lagi menunggu karena mereka lagi dalam pelayanan, nanti sebentar mungkin pukul 16.00 Wita baru kami input datanya berapa orang yang sudah divaksinasi secara keseluruhan," kata dia.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024