Baubau (ANTARA) - Pihak Unit Penyelenggara Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Perikanan Wameo Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan pada 2021 sebesar Rp1,2 miliar atau lebih besar dari sebelumnya senilai Rp681 juta.

Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Wameo Baubau, Ade Herwansyah, di Baubau, Rabu, mengatakan, PAD yang dicapai di tahun kemarin sebesar Rp630 juta lebih atau mencapai 96 persen karena adanya persoalan dialami tempat pelelangan ikan (TPI) Wameo sehingga itu sedikit berkurang.

"Tahun ini ditargetkan Rp1,2 miliar, mudah-mudahan Insya Allah ikan yang didaratkan di TPI wameo cukup banyak untuk tahun ini," ujarnya dengan optimistis.

Dikatakannya, pendapatan 2020 dengan 2019 memang terjadi penurunan sekitar 16 persen diakibatkan karena kelangkaan ikan yang masuk didaratkan di TPI Wameo dengan akibat dipengaruhi oleh musim.

"Kalau dampak pandemi tidak terlalu terpengaruh, hanya pengaruh musim, karena kita kemarin musim barat jadi menyebabkan ikan yang didaratkan di TPI berkurang. Seperti kemarin kita terkena dampak La Nina sehingga ikan tidak masuk diperairan kita, membuat ikan yang didaratan sedikit," ujarnya. 

Dari data pihaknya, rekapitulasi pendaratan ikan di pelabuhan perikanan Wameo pada 2020 sebanyak 4.656.942 kg. Sedangkan 2019 sebanyak 5.561.772 kg.

Dalam setiap bulannya, kata Ade, ikan yang masuk rata-rata mencapai sekitar 400 ton/bulan atau bisa mendapat 20 ton/hari saat musim ikan. Namun ketika memasuki musim barat terjadi penurunan hingga mencapai sekitar 5-10 ton saja per hari.

Lebih lanjut, ikan-ikan yang didaratkan di TPI itu, kata dia, berasal dari Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Kota Baubau sendiri.
 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024