Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) belum memutuskan untuk memperpanjang pemberian bantuan sosial (bansos) berupa sejumlah kebutuhan sembako bagi warga terdampak pandemi COVID-19 di tahun 2021 mendatang.

Kepala Dinas Sosial Kota Baubau, Abdul Rajab melalui pesan WhatsApp, Minggu, mengatakan kelanjutan pemberian bansos COVID-19 tergantung keputusan Wali Kota Baubau menilai kondisi perekonomian Kota Baubau.

"Itu tergantung pemikiran kepala daerah bagaimana melihat kondisi daerah. Kalau memang ini (bansos) perlu lagi, maka itu kebijakan kepala daerah," ujar Abdul Rajab.

Namun kata dia, jika kemudian Wali Kota memerintahkan untuk memperpanjang pemberian bansos di 2021, maka akan memakai dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang selalu dianggarkan tiap tahun dalam APBD.

"Tapi saat ini kita hanya menunggu keputusan kepala daerah bagaimana melihat kondisi daerah. Apakah ini sudah cukup dengan (bansos) tahap dua atau belum. Dinas Sosial hanya melaksanakan perintah saja," tuturnya.

Tetapi yang jelas kata Rajab, selama pandemi COVID-19 melanda, Pemkot Baubau melalui dinasnya telah menyalurkan bansos sembako kepada 21.539 keluarga penerima manfaat (KPM) tersebar di 43 kelurahan.

"Tiap paket sembako itu berupa beras 36 kg, satu rak telur dan dua liter minyak goreng. Nilainya sekira Rp484 ribu," ujaranya.

Rajab juga mengatakan jumlah KPM bansos COVID-19 itu, belum termasuk penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Pemerintah Pusat dan bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Sultra.

Ia menambahkan, untuk bansos yang bersumber dari APBD Kota Baubau dan Dana Insentif Daerah (DID), telah disalurkan sebanyak dua tahap.

"Tapi jika nanti berdasarkan kaca mata kepala daerah perlu tahap III, maka kita menggunakan dana BTT," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024