Kendari (ANTARA) - Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) per 22 Desember 2020 tiga unit rumah hanyut dan 1.040 unit lainnya terendam akibat banjir yang terjadi pada Kamis (17/12) lalu di daerah itu.
"update data sementara hari ini, akibat banjir beberapa hari lalu (17/12) ribuan rumah rusak, yang hanyut tiga unit dan terendam banjir 1.040 unit," kata Kepala BPBD Kolaka Utara Syamsuriani melalui pesan WahtsApp-nya, di Kendari, Selasa.
Selain itu, ia juga menyampaikan banjir di daerah itu juga merendam empat rumah ibadah, yakni tiga bangunan masjid di Kecamatan Lasusu yakni Desa Rantelimbong, Tojabi dan Pitulua. Dan satu rumah ibadah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin.
"Kemudian tiga gedung sekolah juga terendam yang masing-masing satu sekolah di Desa Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu sekolah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin," jelasnya.
Selain itu, kata dia, banjir juga merusak empat unit jembatan tersebar di empat desa, yakni di Desa Batuganda, Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu jembatan di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin. Meskipun demikian jembatan yang rusak tersebut telah dapat dilalui.
"Banjir juga merendam pertanian dan perikanan warga, yakni sawah 970,3 haktare, lahan jagung 83,5 hektare, tambak 727,4 hektare dan lainnya 11 hektare," jelasnya.
BPBD setempat juga mencatat, sebanyak 1.109 KK 3.814 jiwa dengan rincian 1.890 laki-laki dan 1.924 perempuan terdampak banjir di daerah itu yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa/kelurahan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Wawo.
Saat ini BPBD setempat juga mendirikan posko induk di Kantor BPBD, selanjutnya posko Lapangan di Desa Tipulua dan satu posko di Desa Batu Ganda.
"Upaya pembersihan lumpur yang menggenangi rumah-rumah warga semakin intensif dilakukan oleh pemerintah daerah Kolaka Utara bekerjasama dengan lembaga terkait," tutur Syamsuriani.
Kemudian, lanjut dia, peningkatan upaya pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk distribusi logistik kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik dalam masa transisi kepemulihan termasuk pelayanan kesehatan.
Sebelumnya, pada Kamis (17/12) malam, banjir bandang terjadi akibat meluapnya dua sungai, yakni Sungai Batu Ganda di Kecamatan Lasusua dan Sungai Rante Angin di Kecamatan Rante Angin menerjang empat kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Kecamatan Wawo. Akibatnya 14 desa/kelurahan terdampak akibat banjir tersebut.
"update data sementara hari ini, akibat banjir beberapa hari lalu (17/12) ribuan rumah rusak, yang hanyut tiga unit dan terendam banjir 1.040 unit," kata Kepala BPBD Kolaka Utara Syamsuriani melalui pesan WahtsApp-nya, di Kendari, Selasa.
Selain itu, ia juga menyampaikan banjir di daerah itu juga merendam empat rumah ibadah, yakni tiga bangunan masjid di Kecamatan Lasusu yakni Desa Rantelimbong, Tojabi dan Pitulua. Dan satu rumah ibadah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin.
"Kemudian tiga gedung sekolah juga terendam yang masing-masing satu sekolah di Desa Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu sekolah di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin," jelasnya.
Selain itu, kata dia, banjir juga merusak empat unit jembatan tersebar di empat desa, yakni di Desa Batuganda, Rantelimbong dan Pitulua Kecamatan Lasusua dan satu jembatan di Desa Landolia Kecamatan Rante Angin. Meskipun demikian jembatan yang rusak tersebut telah dapat dilalui.
"Banjir juga merendam pertanian dan perikanan warga, yakni sawah 970,3 haktare, lahan jagung 83,5 hektare, tambak 727,4 hektare dan lainnya 11 hektare," jelasnya.
BPBD setempat juga mencatat, sebanyak 1.109 KK 3.814 jiwa dengan rincian 1.890 laki-laki dan 1.924 perempuan terdampak banjir di daerah itu yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa/kelurahan. Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Wawo.
Saat ini BPBD setempat juga mendirikan posko induk di Kantor BPBD, selanjutnya posko Lapangan di Desa Tipulua dan satu posko di Desa Batu Ganda.
"Upaya pembersihan lumpur yang menggenangi rumah-rumah warga semakin intensif dilakukan oleh pemerintah daerah Kolaka Utara bekerjasama dengan lembaga terkait," tutur Syamsuriani.
Kemudian, lanjut dia, peningkatan upaya pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk distribusi logistik kepada para pengungsi yang berada di beberapa titik dalam masa transisi kepemulihan termasuk pelayanan kesehatan.
Sebelumnya, pada Kamis (17/12) malam, banjir bandang terjadi akibat meluapnya dua sungai, yakni Sungai Batu Ganda di Kecamatan Lasusua dan Sungai Rante Angin di Kecamatan Rante Angin menerjang empat kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara, yakni Kecamatan Lasusua, Lambai, Rante Angin dan Kecamatan Wawo. Akibatnya 14 desa/kelurahan terdampak akibat banjir tersebut.