Kendari (ANTARA) - Keterbatasan ruang gerak akibat Pendemi COVID-19 yang melanda dunia yang berdampak hingga ke seluruh wilayah NKRI tidak menyurutkan semangat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam melakukan tugasnya memberikan penyuluhan KB kepada masyarakat guna mencapai target Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga berencana (Bangga Kencana).
BKKBN Sultra melalui tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang tersebar di 17 kabupaten dan kota, tetap bersemangat melakukan penyuluhan KB agar target Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga berencana (Bangga Kencana) yang disematkan pusat untuk tahun 2020 bisa tercapai.
Yang terpenting, PLKB dalam melaksanakan tugas negara tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sekaligus juga harus mampu menjelaskan bagaimana mencegah penularan COVID-19 dengan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik aman, mencuci tangan dengan handsanitizer, karena masih ada keluarga yang tidak percaya dengan COVID-19.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengaku terus menyemangati para PLKB yang ada di kabupaten kota agar tidak kendor semangat dalam melakukan tugas dengan tidak menyepelekan Prokes COVID-19.
Tugas PLKB tersebut bagaimana bisa lebih memaksimalkan penyuluhan, penggerakan program KB dan layanan sesuai dengan tugas pokoknya, yakni mengunjungi keluarga yang membutuhkan pelayanan KB disamping itu BKKBN harus mampu menjadi sahabat keluarga di tengah kondisi COVID-19.
Diakui, saat kondisi pandemi COVID-19 banyak keluarga yang ingin ber-KB, tetapi takut untuk pergi ke Faskes atau Bidan, sehingga PLKB perlu lebih menggencarkan kunjungan bersama tenaga medis atau kesehatan.
Ajak Mitra Sukseskan Bangga Kencana
Kepala Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar, mengajak semua penyuluh KB dan mitra kerja untuk tetap konsisten menyukseskan program Bangga Kencana meskipun di tengah Pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Peran para mitra kerja di setiap tingkatan sangat besar dalam mensukseskan Program Bangga Kencana pada masa Pandemi COVID-19 ini.
Menurut Asmar, BKKBN tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi dan bekerja sama dengan para pemangku kebijakan baik ditingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten dan kota serta para mitra kerja terkait guna menyukseskan program Bangga Kencana.
Sosialisasi Gerakan Cegah Putus Pakai Kontrasepsi selama pandemi virus corona alias COVID-19 harus terus digencarkan, langkah tersebut sebagai bentuk upaya untuk untuk mencegah "beny boom" atau meledaknya kelahiran bayi.
Adapun mitra kerja dimaksud Asmar, adalah para stakeholder, Dinas Kependudukan, Pemperdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A), TNI-Polri, Perguruan tinggi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengendalian Penduduk dan KB kabupaten/kota, TP-PKK, IBI, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta media massa.
Diharapkan peningkatan peran mitra kerja khususnya pelaksanaan program di Kampung keluarga berkualitas (KB) untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Keluarga berkualitas serta membahas rencana tindak lanjut dalam pengembangan program Bangga kencana di lapangan.
Capaian target Bangga Kencana
Untuk mengetahui capaian target Program Bangga Kencana BKKBN Sultra telah melaksanakan Rapat Pengendalian Program (Radalgram) Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) per data hingga Oktober 2020.
Kegiatan Radalgram tersebut dilaksanakan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sultra hingga Oktober 2020 yang intinya bertujuan untuk memotret hasil capaian program maupun realisasi anggaran.
Dari kegiatan itu bahwa capaian peserta KB baru mulai Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 79,24 persen atau 58.364 akseptor dari target 73.654 akseptor. Dengan Capaian terbanyak yakni menggunakan metode suntik sebanyak 23.886 orang, kemudian menggunakan PIL sebanyak 20.083 orang, kemudian menggunakan metode implant sebanyak 11.027 orang.
Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.186 orang, MOW 458 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.706 orang.
Dari 17 kabupaten kota di Sultra katanya, pencapaian tertinggi dari target masing-masing adalah Kabupaten Muna yakni 100,19 persen, Kolaka Utara 95,73 persen, Kota Kendari 89,61 persen, Kolaka Timur 87,09 persen, Buton Selatan 86,39 persen, Konawe Kepulauan 84,44 persen.
Kemudian Kabupaten Buton 82,45 persen, Kota Baubau 79,06 persen, Kolaka 78,75 persen, Buton Tengah 78,66 persen, Konawe Utara 76,76 persen, Konawe 75,65 persen, Konawe Selatan 74,43 persen, Bombana 72,27 persen, Buton Utara 70,14 persen, Muna Barat 62,85 persen dan Wakatobi sebanyak 51,77 persen.
Sedangkan pencapaian peserta KB aktif hingga Oktober tahun 2020 sudah melebihi target yakni sebesar 117,36 persen atau 336.292 akseptor dari target 286.551 akseptor.
Sementara stok alat obat dan kontrasepsi (Alokon) hingga Oktober 2020 yakni untuk IUD sebanyak 1.122 unit, kondom 3.319 lusin, Implant 2.990 set, suntikan 92.504 vial dan PIL 164.501 strip.
BKKBN Sultra tetap optimis hingga akhir tahun bisa mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, tentunya dengan komitmen yang kuat dan penyamaan persepsi serta komunikasi yang efektif maka hal tersebut pasti dapat terwujud.
BKKBN Sultra melalui tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang tersebar di 17 kabupaten dan kota, tetap bersemangat melakukan penyuluhan KB agar target Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga berencana (Bangga Kencana) yang disematkan pusat untuk tahun 2020 bisa tercapai.
Yang terpenting, PLKB dalam melaksanakan tugas negara tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sekaligus juga harus mampu menjelaskan bagaimana mencegah penularan COVID-19 dengan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik aman, mencuci tangan dengan handsanitizer, karena masih ada keluarga yang tidak percaya dengan COVID-19.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengaku terus menyemangati para PLKB yang ada di kabupaten kota agar tidak kendor semangat dalam melakukan tugas dengan tidak menyepelekan Prokes COVID-19.
Tugas PLKB tersebut bagaimana bisa lebih memaksimalkan penyuluhan, penggerakan program KB dan layanan sesuai dengan tugas pokoknya, yakni mengunjungi keluarga yang membutuhkan pelayanan KB disamping itu BKKBN harus mampu menjadi sahabat keluarga di tengah kondisi COVID-19.
Diakui, saat kondisi pandemi COVID-19 banyak keluarga yang ingin ber-KB, tetapi takut untuk pergi ke Faskes atau Bidan, sehingga PLKB perlu lebih menggencarkan kunjungan bersama tenaga medis atau kesehatan.
Ajak Mitra Sukseskan Bangga Kencana
Kepala Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar, mengajak semua penyuluh KB dan mitra kerja untuk tetap konsisten menyukseskan program Bangga Kencana meskipun di tengah Pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Peran para mitra kerja di setiap tingkatan sangat besar dalam mensukseskan Program Bangga Kencana pada masa Pandemi COVID-19 ini.
Menurut Asmar, BKKBN tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi dan bekerja sama dengan para pemangku kebijakan baik ditingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten dan kota serta para mitra kerja terkait guna menyukseskan program Bangga Kencana.
Sosialisasi Gerakan Cegah Putus Pakai Kontrasepsi selama pandemi virus corona alias COVID-19 harus terus digencarkan, langkah tersebut sebagai bentuk upaya untuk untuk mencegah "beny boom" atau meledaknya kelahiran bayi.
Adapun mitra kerja dimaksud Asmar, adalah para stakeholder, Dinas Kependudukan, Pemperdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A), TNI-Polri, Perguruan tinggi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengendalian Penduduk dan KB kabupaten/kota, TP-PKK, IBI, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta media massa.
Diharapkan peningkatan peran mitra kerja khususnya pelaksanaan program di Kampung keluarga berkualitas (KB) untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Keluarga berkualitas serta membahas rencana tindak lanjut dalam pengembangan program Bangga kencana di lapangan.
Capaian target Bangga Kencana
Untuk mengetahui capaian target Program Bangga Kencana BKKBN Sultra telah melaksanakan Rapat Pengendalian Program (Radalgram) Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) per data hingga Oktober 2020.
Kegiatan Radalgram tersebut dilaksanakan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sultra hingga Oktober 2020 yang intinya bertujuan untuk memotret hasil capaian program maupun realisasi anggaran.
Dari kegiatan itu bahwa capaian peserta KB baru mulai Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 79,24 persen atau 58.364 akseptor dari target 73.654 akseptor. Dengan Capaian terbanyak yakni menggunakan metode suntik sebanyak 23.886 orang, kemudian menggunakan PIL sebanyak 20.083 orang, kemudian menggunakan metode implant sebanyak 11.027 orang.
Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.186 orang, MOW 458 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.706 orang.
Dari 17 kabupaten kota di Sultra katanya, pencapaian tertinggi dari target masing-masing adalah Kabupaten Muna yakni 100,19 persen, Kolaka Utara 95,73 persen, Kota Kendari 89,61 persen, Kolaka Timur 87,09 persen, Buton Selatan 86,39 persen, Konawe Kepulauan 84,44 persen.
Kemudian Kabupaten Buton 82,45 persen, Kota Baubau 79,06 persen, Kolaka 78,75 persen, Buton Tengah 78,66 persen, Konawe Utara 76,76 persen, Konawe 75,65 persen, Konawe Selatan 74,43 persen, Bombana 72,27 persen, Buton Utara 70,14 persen, Muna Barat 62,85 persen dan Wakatobi sebanyak 51,77 persen.
Sedangkan pencapaian peserta KB aktif hingga Oktober tahun 2020 sudah melebihi target yakni sebesar 117,36 persen atau 336.292 akseptor dari target 286.551 akseptor.
Sementara stok alat obat dan kontrasepsi (Alokon) hingga Oktober 2020 yakni untuk IUD sebanyak 1.122 unit, kondom 3.319 lusin, Implant 2.990 set, suntikan 92.504 vial dan PIL 164.501 strip.
BKKBN Sultra tetap optimis hingga akhir tahun bisa mencapai seluruh target yang telah ditetapkan, tentunya dengan komitmen yang kuat dan penyamaan persepsi serta komunikasi yang efektif maka hal tersebut pasti dapat terwujud.