Kendari (ANTARA) - Sebanyak 188 Kenshi Persaudaraan Beladiri Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengikuti kegiatan Gashuku dan ujian kenaikan tingkat periode keempat di tahun 2020 yang berlangsung selama dua di Kota Kendari, Sabtu-Minggu (28-29/11) .

Kegiatan tersebut tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) percepatan dan penanganan COVID-19 sebagai bentuk dukungan Perkemi Sultra terhadap upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut, dengan cara mencuci tangan, mengukur suhu, menggunakan masker dan menjaga jarak selama dalam proses ujian kenaikan tingkat.

"Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, para penguji dan semua kenshi yang mengikuti UKT tetap menjalankan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dan diperiksa suhu badannya," kata Ketua Perkemi Sultra, Harmin Ramba, saat hadiri kegiatan tersebut.

Harmin Ramba mengatakan, UKT yang dilakukan tersebut merupakan periode ke empat selama tahun 2020 yakni dua kali dilaksanakan di Kota Kendari, sekali di Kabupaten Kolaka dan sekali di Konawe Selatan.

"UKT ini merupakan giat rutin Perkemi dalam rangka terus membumikan olahraga Shorinji Kempo di bumi anoa ini dan membangun motivasi para kenshi untuk memantapkan diri menghadapi beberapa ivent kejuaraan yang akan dilaksanakan tahun 2021," katanya.

Menurut dia, tahun 2021 mendatang sudah ada beberapa ivent Perkemi baik skala daerah maupun nasional yang akan diikuti, yakni Popnas, Pomnas, Popda, Kejurdo, dan beberapa ivent lainnya.

"Karena itu saya berpesan kepada para pelatih dojo, agar terus membina dan mempersiapkan para atlet yang memiliki potensi untuk mengikut kejuaraan yang dimaksud sehingga keberadaan Shorinji Kempo sebagai olahraga unggulan di Sultra bisa terus memberikan yang terbaik untuk daerah ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia UKT, Ali Amir melaporkan, peserta yang mendaftar untuk ikut UKT pada Sistem Informasi Manajemen Perkemi atau disingkat SIMPERKEMI di PB Perkemi pusat sebanyak 333 orang, tetapi sampai pada pelaksanaan hanya 188 yang sempat ikut UKT yang menuju ke kyu 7 hingga kyu 1.

Peserta UKT kali ini tidak hanya berasal dari kenshi-kenshi atau atlet yang tersebar di Dojo atau perguruan kempo yang ada di Kota Kendari, tetapi ada beberapa kenssi yang berasal dari Raha Kabupaten Muna dan Kota Baubau.

"Khusus pelaksanaan UKT dengan peserta menuju kyu 7 sampai kyu dua dilaksanakan hari Sabtu pada tiga titik pada jam yang sama yakni Kompleks SMA Oikumene yang merupakan gabungan Dojo DPRD Sultra, Dojo Poasia, Dojo Telkom dan Dojo Mataiwoi, kemudian Kompleks SMA 7 Kendari merupakan gabungan Dojo SMAN 7 Kendari, Dojo UHO, Dojo SD Pelangi Dojo Unsultra, dan satu titik di kompleks kantor Samsat Kendari dengan kenshi gabungan dari Dojo KPN Kendari, Dojo Samsat Kendari, dan Dojo UMK Kendari. Semua yang mengikuti ujian kenaikan tingkat pada hari pertama tersebut dinyatakan lulus," katanya.

Kemudian untuk UKT kenshi menuju kyu 1 katanya, dilaksanakan hari Minggu di Kompleks Eks Waterboom Kendari yang akan diuji dengan penguji yang sama dan tetap menerapkan protokol kesehatan.. 
 
Untuk mengikuti UKT kata dia, setiap peserta harus memiliki nomor induk kenshi (NIK) yang didapat setelah terlebih dahulu mendaftar ke Pengurus Besar (PB) Perkemi.

Sedangkan para penguji dalam UKT tersebut adalah yudhansa yang telah memiliki sertifikat penguji dari PB Perkemi yakni tiga penguji utama Abdul Salam (IV DAN), Kahar Sampara (III DAN) dan Andi Tanjaya (II DAN) dan dibantu beberapa yudhansa.

Dalam kesempatan itu, panitia kegiatan UKT juga memberikan dorprise kepada peserta berupa enam dogi atau seragam beladiri kempo kepada khensi yang beruntung mendapatkan undian.


 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024