Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui asisten III Setda Sultra, La Ode Mustari, meluncurkan Gerakan Pemberdayaan Komunitas Guru Madrasah atau "Garda Kagum" Kementerian Agama (Kemenag) Sultra, yang dipusatkan di kompleks MAN 1 Kendari, Rabu.

"Sebagai pimpinan pemerintah daerah, saya menyambut baik dan mengapresiasi terbentuknya gerakan pemberdayaan komunitas guru madrasah (garda kagum) di provinsi Sultra. Tentunya kita semua berharap dengan adanya gerakan ini, madrasah atau lembaga pendidikan yang berbasiskan islam akan semakin melekat di hati masyarakat, khususnya masyarakat beragama islam," kata gubernur dalam sambutannya yang dibacakan asisten III Sultra. 

Saat ini kata dia, perhatian terhadap keyakinan ajaran Islam semakin besar, perhatian ini merupakan kesempatan bagi lembega-lembaga pendidikan Islam untuk menangkap peluang di tengah status lembaga-lembaga pendidikan Islam terkesan kurang diminati atau menjadi pilihan alternatif setelah lembaga-lembaga pendidikan umum.

"Olehnya itu, gerakan ini diharapkan dapat memainkan peran sebagai jembatan penghubung dialog di kalangan tenaga kependidikan, khususnya di lingkungan madrasah," katanya. 

Sejak awal melaksanakan kewajiban sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah katanya, telah menempatkan akhlak sebagai bagian inti dari salah satu program prioritas, yaitu “Sultra berbudaya dan Beriman” yang merupakan satu dari lima program prioritas.

"Dalam rangka menggapai visi tersebut, saya selaku gubernur mengharapkan dukungan dari berbagat komponen masyarakat, termasuk di dalamnya tenaga kependidikan (guru), gaik guru pada sekolah/madrasah, serta guru pada lembaga non formal dan informal. khusus guru-guru pada lingkungan satauan pendidikan madrasah di semuat tingkatan, sangat diharapkan dapat menciptakan pendidikan Islam yang menunjukkan keberadaan ajaran islam sebagai rahmatan lel alamiin," pungkasnya.

Sementara itu, kepala Kanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad, mengatakan Gerakan Pemberdayaan Komunitas Guru Madrasah atau Garda Kagum yang digagas kemenag RI sesungguhnya adalah ikhtiar membangun mutu pendidikan agar kelak madrasah menjadi pilihan masyarakat, jembatan emas menuju masa depan generasi bangsa.

"Garda Kagum adalah klasterisasi dari kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja Madrasah dan Kelompok Kerja Pengawas dalam jalur koordinasi yang terkontrol. Dalam perspektif ini guru akan berada dalam situasi terus belajar atau merdeka belajar serta mengembangkan diri secara terus menerus," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, Garda Kagum merupakan upaya Kemenag untuk mendorong guru dan tenaga kependidikan agar meningkatkan kompetensi dan profesionalisme berbasis komunitas. 

"Garda Kagum Kemenag insya Allah mulai diimplementasikan tahun 2021 melalui dana "block grand projek Madrasah Reform" yang dananya bersumber dana Bank Dunia," katanya.

Peluncuran ini dihadiri oleh ketua DPRD Sultra, Abdurahman Saleh, Asisten I Setda Kota Kendari, Agus Salim Safarullah, Kepala Kemenag Kabupaten Kota se Sultra, kepala Madrasah se Sultra, tokoh agama, dan pejabat lingkup Kemenag Sultra.

 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024