Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sularnain Kadir, mengatakan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM Kendari senilai Rp380 miliar di kawasan Tabanggele akan dimulai pada Januari 2021.

"Proyek senilai Rp380 miliar itu akan dikerjakan selama dalam kurun waktu 1,5 tahun atau sampai 2022 mendatang," kata Sulkarnain, Senin.

Ia mengatakan, membangun sistem jaringan air yang baru bukan lah perkara yang mudah, karena seluruh elemen mulai pompa, bak dan jaringan perpipaan harus baru semua.

"Butuh kerja keras dan waktu panjang melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan investor sehingga terpilih satu investor yang siap mengerjakan itu. Saya rasa tepat dikerjakan oleh PT Adhy Karya yang sudah berpengalaman,” kata Sulkarnain.

Menurut Sulkarnain, bila SPAM PDAM itu telah terbangun maka dipastikan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada sekira 20 ribu pelanggan PDAM.

"Saya juga segera menurunkan tarif air bersih yang diakuinya termahal kedua di Indonesia setelah Kalimantan Timur. Saat ini kata dia, tarifnya berkisar Rp 6.200 untuk pemakaian 1-30 meter kubik," katanya. 

Wali kota tak memungkiri layanan PDAM Kendari saat ini masih jauh dari harapan, karena setiap berjumpa dengan warga, persoalan air bersih selalu menjadi bahan pertanyaan.

"Tetapi kita sadari semua bahwa kurang maksimalnya pelayanan PDAM saat ini bukanlah sebuah kesengajaan melainkan faktor pendukung usaha (mesin dan pipa) yang sudah Expired," katanya.

Pipa distribusi utama PDAM Kendari saat ini sudah berusia 30 tahunan, sehingga cepat patah, diadakan sejak tahun 1980.

"Jadi wajar kalau distribusi air terganggu seperti macet, atau kabur. Padahal kualitas air kita sangat baik. Sumber air baku nya sangat baik dari Sungai Konaweeha. Olehnya itu, wajar saat ini jika kita lakukan pembangunan SPAM yang baru," pungkasnya.

 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024