Nice (ANTARA) - Penyerang bersenjata pisau menewaskan dua orang dan melukai sejumlah orang lainnya di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis pada Kamis, menurut media dan polisi Prancis, dalam insiden yang digambarkan wali kota setempat sebagai terorisme.
Wali Kota Christian Estrosi menulis di Twitter bahwa serangan pisau terjadi di atau dekat gereja Notre Dame kota tersebut dan polisi berhasil meringkus si pelaku. Polisi menyebutkan dua orang dipastikan tewas akibat insiden tersebut.
Serangan itu terjadi saat Prancis masih "diramaikan" dengan kasus pemenggalan guru sekolah, Samuel Paty, oleh pria asal Chechnya pada Oktober ini.
Pelaku mengaku ingin membalas Paty karena telah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi di kelas.
Tak diketahui pasti apa yang menjadi motif di balik serangan Nice, atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi, yang dianggap umat Muslim sebagai penghinaan.
Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis menegaskan kembali hak untuk memperlihatkan kartun tersebut, dan gambar-gambar itu secara luas dipajang di aksi solidaritas untuk guru tersebut.
Hal itulah yang telah memicu amarah di sebagian dunia Muslim, dengan sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.
Sumber: Reuters
Wali Kota Christian Estrosi menulis di Twitter bahwa serangan pisau terjadi di atau dekat gereja Notre Dame kota tersebut dan polisi berhasil meringkus si pelaku. Polisi menyebutkan dua orang dipastikan tewas akibat insiden tersebut.
Serangan itu terjadi saat Prancis masih "diramaikan" dengan kasus pemenggalan guru sekolah, Samuel Paty, oleh pria asal Chechnya pada Oktober ini.
Pelaku mengaku ingin membalas Paty karena telah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi di kelas.
Tak diketahui pasti apa yang menjadi motif di balik serangan Nice, atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi, yang dianggap umat Muslim sebagai penghinaan.
Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis menegaskan kembali hak untuk memperlihatkan kartun tersebut, dan gambar-gambar itu secara luas dipajang di aksi solidaritas untuk guru tersebut.
Hal itulah yang telah memicu amarah di sebagian dunia Muslim, dengan sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.
Sumber: Reuters