Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), merilis data terbaru bahwa capaian target peserta KB baru hingga Agustus 2020 di daerah itu sebanyak 69,82 persen.
"Hingga September 2020, peserta KB baru mencapai 51.423 akseptor atau 69,82 persen dari target 73.654 akseptor," kata Kepala BKKBN Sultra, Asmar, di Kendari, Jumat.
Dari 51.423 akseptor KB baru tersebut maka KB metode suntik masih jadi primadona pilihan warga dengan jumlah terbanyak yakni 20.978 orang, kemudian menggunakan yang menggunakan PIL sebanyak 17.367 orang, lalu yang menggunakan metode implant sebanyak 10.050 orang.
"Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.062 orang, MOW 435 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.513 orang," katanya.
Dengan melihat trend capaian peserta KB baru setiap bulan tersebut, Asmar optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 100 persen.
"Kita sudah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mencapai targat peserta KB baru tersebut," katanya.
Dalam melaksanakan tugas di lapangan kata Asmar, ia tetap meminta kepada penyuluh KB senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai Pandemi COVID-19.
"Hingga September 2020, peserta KB baru mencapai 51.423 akseptor atau 69,82 persen dari target 73.654 akseptor," kata Kepala BKKBN Sultra, Asmar, di Kendari, Jumat.
Dari 51.423 akseptor KB baru tersebut maka KB metode suntik masih jadi primadona pilihan warga dengan jumlah terbanyak yakni 20.978 orang, kemudian menggunakan yang menggunakan PIL sebanyak 17.367 orang, lalu yang menggunakan metode implant sebanyak 10.050 orang.
"Sementara untuk metode IUD sebanyak 1.062 orang, MOW 435 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.513 orang," katanya.
Dengan melihat trend capaian peserta KB baru setiap bulan tersebut, Asmar optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 100 persen.
"Kita sudah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mencapai targat peserta KB baru tersebut," katanya.
Dalam melaksanakan tugas di lapangan kata Asmar, ia tetap meminta kepada penyuluh KB senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai Pandemi COVID-19.