Baubau (ANTARA) - Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan penerapan protokol kesehatan COVID-19 kepada santri dan santriwati di pondok pesantren di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, Ajirasa, di Baubau, Senin, mengatakan, sosialisasi khususnya kepada mereka dimasa usia remaja dengan tujuan memberikan pemamahaman terkait Germas termasuk muatan yang terkandung dalam Peraturan Walikota Baubau Nomor 35 tahun 2020 tentang penanggulangan COVID-19.
"Kita menjalankan ini secara beruntun, kami coba sampaikan kepada mereka agar bisa menjadikan referensi untuk melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 itu," ujarnya.
Ajirasa yang juga Ketua Harian Saka Bakti Husada ini mengatakan, bahwa sosialisasi sudah digelar diseluruh pesantren termasuk pondok yang ada satuan-satuan pramukanya.
"Jadi jumlah pondok yang kami datangi itu ada 13 pondok bahkan lebih 100 persen, karena pesantren itu ada beberapa pondok yang ternyata ada satuan-satuan pramukanya," katanya.
Dalam sosialisasi tersebut, kata dia, pihaknya membuat beberapa strategi karena melihat jumlah santri dan santriwati disetiap pondok cukup banyak, sehingga dipisahkan santri pria dan perempuan dengan waktu yang berbeda.
"Seperti dipondok pesantren Al-Amanah dan Al-Marhamah jumlah santrinya cukup banyak, sehingga kita mengambil alternatif perwailan-perwakilan disetiap kelas. Dan alhamdullilah prosesnya berjalan dengan bagus dan anak-anak yang kita berikan sosialisasi dapat memahami dan merespon dengan baik," katanya.
Menurutnya, program sosialisasi Germas oleh Saka Pramuka Bakti Husada untuk usia remaja telah direncanakan ditahun sebelumnya dengan konsep di sekolah-sekolah, tetapi karena bencana nonalam wabah COVID-19 dan proses belajar mengajar tatap muka ditiadakan sehingga dipondok pesantren dilakukan. Apalagi memang ada SKB 4 Menteri sebagai landasan untuk melakukan proses belajar mengajar dipondok pesantren.
"Jadi beberapa waktu lalu kita komunikasi dengan pihak pondok pesantren dan mereka setuju program itu, sehingga kami bersurat secara resmi dan mengirimkan jadwal disemua pondok pesantren se-Kota Baubau, ujarnya, dengan menyebutkan bahwa dipesantren lebih mudah karena mereka tinggal dipondok.
Ia juga menambahkan, untuk langkah berikutnya pihaknya akan melakukan bansos yang mana kegiatan tersebut ditujukan kepada masyarakat umum.
"Insya Allah nanti kita akan berkolaborasi dengan Satpol PP dan Polres yang sementara ini melakukan operasi yustisi. Kita Saka bakti Husada dengan swadaya akan membagikan masker kepada masyarakat yang terkena operasi yustisi itu," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, Ajirasa, di Baubau, Senin, mengatakan, sosialisasi khususnya kepada mereka dimasa usia remaja dengan tujuan memberikan pemamahaman terkait Germas termasuk muatan yang terkandung dalam Peraturan Walikota Baubau Nomor 35 tahun 2020 tentang penanggulangan COVID-19.
"Kita menjalankan ini secara beruntun, kami coba sampaikan kepada mereka agar bisa menjadikan referensi untuk melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 itu," ujarnya.
Ajirasa yang juga Ketua Harian Saka Bakti Husada ini mengatakan, bahwa sosialisasi sudah digelar diseluruh pesantren termasuk pondok yang ada satuan-satuan pramukanya.
"Jadi jumlah pondok yang kami datangi itu ada 13 pondok bahkan lebih 100 persen, karena pesantren itu ada beberapa pondok yang ternyata ada satuan-satuan pramukanya," katanya.
Dalam sosialisasi tersebut, kata dia, pihaknya membuat beberapa strategi karena melihat jumlah santri dan santriwati disetiap pondok cukup banyak, sehingga dipisahkan santri pria dan perempuan dengan waktu yang berbeda.
"Seperti dipondok pesantren Al-Amanah dan Al-Marhamah jumlah santrinya cukup banyak, sehingga kita mengambil alternatif perwailan-perwakilan disetiap kelas. Dan alhamdullilah prosesnya berjalan dengan bagus dan anak-anak yang kita berikan sosialisasi dapat memahami dan merespon dengan baik," katanya.
Menurutnya, program sosialisasi Germas oleh Saka Pramuka Bakti Husada untuk usia remaja telah direncanakan ditahun sebelumnya dengan konsep di sekolah-sekolah, tetapi karena bencana nonalam wabah COVID-19 dan proses belajar mengajar tatap muka ditiadakan sehingga dipondok pesantren dilakukan. Apalagi memang ada SKB 4 Menteri sebagai landasan untuk melakukan proses belajar mengajar dipondok pesantren.
"Jadi beberapa waktu lalu kita komunikasi dengan pihak pondok pesantren dan mereka setuju program itu, sehingga kami bersurat secara resmi dan mengirimkan jadwal disemua pondok pesantren se-Kota Baubau, ujarnya, dengan menyebutkan bahwa dipesantren lebih mudah karena mereka tinggal dipondok.
Ia juga menambahkan, untuk langkah berikutnya pihaknya akan melakukan bansos yang mana kegiatan tersebut ditujukan kepada masyarakat umum.
"Insya Allah nanti kita akan berkolaborasi dengan Satpol PP dan Polres yang sementara ini melakukan operasi yustisi. Kita Saka bakti Husada dengan swadaya akan membagikan masker kepada masyarakat yang terkena operasi yustisi itu," katanya.