Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan relawan demokrasi ditujuh kabupaten yang bakal melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020, guna mengantisipasi pemilih golongan putih (golput).

Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Muthalib mengatakan, relawan demokrasi yang dibentuk di tujuh daerah oleh KPU kabupaten terdiri dari berbagai segmen guna membantu menyebarluaskan informasi pemilu dan mengajak masyarakat untuk tidak golput.

"Maksudnya ada (relawan demokrasi) yang segmen di keagamaan, perempuan. Mereka (relawan demokrasi) bekerja pada wilayah segmen yang ditugaskan untuk mendorong pemilih itu tidak Golput untuk menggunakan hak pilihnya," kata Natsir, di Kendari, Sabtu.

Pembentukan relawan demokrasi dinilai penting dilakukan mengingat Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, menimbulkan asumsi terhadap bakal tingginya angka golput atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara 9 Desember 202 nanti.

Ia menyebutkan, ada 11 segmen atau basis sasaran pemilih, di antaranya pemilih pemula, pemuda, keluarga, disabilitas, berkebutuhan khusus, lintas agama, marginal, perempuan, komunitas, dan warga internet.

"Masing-masing tugasnya untuk meyakinkan masyarakat di daerahnya agar menyalurkan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setempat yang telah dipastikan steril dan jauh dari indikasi klaster baru penyebaran COVID-19," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Ojo ini meyakinkan, bahwa KPU sebagai penyelenggara Pilkada semaksimal mungkin berusaha memastikan agar pemilih pada saat datang ke TPS nanti terhindar dari hal-hal yang sifatnya bisa tertular COVID-19, karena semua tahapan benar-benar dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Saat pembukaan TPS nantinya, bakal dilakukan penyemprotan disinfektan. Setiap pemilih yang datang juga akan diukur suhu tubuhnya, jika melebihi angka 37,3 derajat celcius, maka disiapkan bilik khusus agar tidak ada kontak dengan orang lain yang berada di TPS," kata Ojo.

Ia berharap, Pilkada 2020 ini tidak dijadikan sebagai momok karena pelaksanaannya di tengah pandemi COVID-19, tetapi kesempatan bagi seluruh warga negara khususnya yang ada di tujuh kabupaten yang menggelar pilkada di Sultra agar mau berpartisipasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS.

"Bagi KPU sebagai penyelenggara, salah satu ukuran keberhasilan dalam menyelenggarakan pemilihan ini ada di tingkat partisipasi. Olehnya, kita harapkan partisipasi pemilih itu lebih stabil bahkan lebih meningkat dari waktu ke waktu," pungkas Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Muthalib.

Tahapan Pilkada 2020 saat ini masuk masa kampanye yang telah dimulai sejak 26 September 2020 dan akan berakhir pada 5 Desember 2020 atau terhitung selama 71 satu hari. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020

Tujuh daerah di Sultra yang dijadwalkan mencari pemimpinnya untuk periode berikut, yakni Kabupaten Muna, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Buton Utara, Wakatobi, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024