Raha (ANTARA) - Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan bertajuk "Sosialisasi, Promosi dan KIE 1000 HPK Melalui Advokasi Pokja Tingkat Kabupaten Muna", yang diikuti oleh 30 orang dari semua lintas sektor pada jajaran Pemerintah Kabupaten Muna, Jumat.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula pertemuan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna yang terletak di Jalan Gatot Subroto Raha juga dihadiri tamu undangan dari Bappeda, Kadis Pendidikan dan Asisten I Setda Muna.
Asisten I Setda Muna, LM Ruslan Ibu, SH, MH, mengharapkan agar Tim Stunting yang telah dibentuk agar dapat bersinergi dalam menjalankan tugasnya sehingga tim ini posisinya semakin kuat dan pada akhirnya dapat menyukseskan program prioritas nasional pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sultra yang diwakili oleh Koordinator Bidang KS-PK, Dr. H. Mustakim, dalam sambutan dan materinya menekankan tentang peranan BKKBN dalam mensosialisasikan 1000 HPK dimulai sejak calon orang tua masih usia remaja melalui program genre, kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
"Kemudian Kelompok Pusat Informasi & Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) yg sudah dibentuk di banyak SLTP/SLTA dan PT di seluruh Indonesia. Juga sosialisasi 1000 HPK bagi ibu-ibu hamil dan memiliko anak baduta," katanya.
Koordinator Bidang Adpin BKKBN Sultra, Agus Salim, MM yang turut memberi materi berkaitan dengan advokasi pokja tinggal mensinergikan berbagai kegiatan pokja stunting yang telah dibentuk oleh Pemkab Muna.
"Mengingat di kabupaten ini sudah terbentuk tim penanganan stunting dengan 3 regulasi keputusan bupati dan sudah berjalan sejak tahun lalu dengan ketua timnya adalah Kepala Bappeda setempat," katanya.
Kadis PP dan KB Muna, Rahmat Raeba, memberi apresiasi kepada rombongan Perwakilan BKKBN Sultra dan seluruh lintas sektor yang hadir karena penanganan stunting di kabupaten yang saat ini dipimpin Rusman Emba itu berjalan sangat sinergis dan seluruh anggota tim memiliki semangat dan kepedulian yang tinggi.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula pertemuan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna yang terletak di Jalan Gatot Subroto Raha juga dihadiri tamu undangan dari Bappeda, Kadis Pendidikan dan Asisten I Setda Muna.
Asisten I Setda Muna, LM Ruslan Ibu, SH, MH, mengharapkan agar Tim Stunting yang telah dibentuk agar dapat bersinergi dalam menjalankan tugasnya sehingga tim ini posisinya semakin kuat dan pada akhirnya dapat menyukseskan program prioritas nasional pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sultra yang diwakili oleh Koordinator Bidang KS-PK, Dr. H. Mustakim, dalam sambutan dan materinya menekankan tentang peranan BKKBN dalam mensosialisasikan 1000 HPK dimulai sejak calon orang tua masih usia remaja melalui program genre, kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
"Kemudian Kelompok Pusat Informasi & Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) yg sudah dibentuk di banyak SLTP/SLTA dan PT di seluruh Indonesia. Juga sosialisasi 1000 HPK bagi ibu-ibu hamil dan memiliko anak baduta," katanya.
Koordinator Bidang Adpin BKKBN Sultra, Agus Salim, MM yang turut memberi materi berkaitan dengan advokasi pokja tinggal mensinergikan berbagai kegiatan pokja stunting yang telah dibentuk oleh Pemkab Muna.
"Mengingat di kabupaten ini sudah terbentuk tim penanganan stunting dengan 3 regulasi keputusan bupati dan sudah berjalan sejak tahun lalu dengan ketua timnya adalah Kepala Bappeda setempat," katanya.
Kadis PP dan KB Muna, Rahmat Raeba, memberi apresiasi kepada rombongan Perwakilan BKKBN Sultra dan seluruh lintas sektor yang hadir karena penanganan stunting di kabupaten yang saat ini dipimpin Rusman Emba itu berjalan sangat sinergis dan seluruh anggota tim memiliki semangat dan kepedulian yang tinggi.