Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor di provinsi itu pada Agustus 2020 mencapai 120,73 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 32,19 persen dibanding ekspor Juli 2020 yang tercatat 178,03 juta dolar AS.

Kepala BPS Sultra Agnis Widiastuti melalui keterangan tertulis, Kamis menyebutkan, volume ekspor Agustus 2020 tercatat 78,75 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 38,83 persen dibanding ekspor Juli 2020 yang tercatat 128,72 ribu ton.

Total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Agustus 2020 mencapai 831,03 ribu ton atau senilai 1.156,03 juta dolar AS. Sedangkan nilai impor pada bulan yang sama tercatat 76,87 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 36,23 persen dibanding impor Juli 2020 yang tercatat 120,55 juta dolar AS.

Sementara volume impor Agustus 2020 tercatat 397,81 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 82,15 persen dibanding impor Juli 2020 yang tercatat 218,39 ribu ton.

Dengan demikian, kata Agnes, total keseluruhan impor Sulawesi Tenggara selama Januari-Agustus 2020 mencapai 2.444,54 ribu ton atau senilai 985,13 juta dolar AS.

Ia menambahkan dari total ekspor Sultra umumnya masih didominasi sektor pertambangan seperti besi dan baja, bahan bakar mineral, serta biji-bijian dan hasil perikanan laut seperti ikan dan udang.

"Pangsa ekspor Sultra masih didominasi ke negara China sebesar 95 persen dari total ekspor, sementara negara lainnya adalah India, Korea Selatan, Vietnam dan Amerika Serikat.

Sementara komoditi yang banyak diimpor adalah mesin-mesin/pesawat mekanik yang juga mencapai 90 persen dan sisanya berupa bahan bakar mineral, dan alat-alat bangunan serta peralatan listrik besi dan baja.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024