Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan hingga Agustus 2020 telah tercapai target peserta KB baru di daerah itu sebanyak 59,78 persen.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, di Kendari, Senin, mengatakan hingga Agustus 2020, peserta KB baru mencapai 44.027 akseptor atau 59,78 persen dari target 73.654 akseptor.
Asmar mengaku, dengan melihat trend capaian peserta KB baru setiap bulan tersebut maka ia optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 100 persen.
"Kita sudah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mencapai targat peserta KB baru tersebut," katanya.
Disebutkan, dari 44.027 akseptor KB baru tersebut maka KB metode suntik masih paling diminati warga dengan jumlah terbanyak yakni 18.503 orang, kemudian menggunakan yang menggunakan PIL sebanyak 15.158 orang, lalu yang menggunakan metode implant sebanyak 7.740 orang.
"Sementara untuk metode IUD sebanyak 832 orang, MOW 394 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.392 orang," katanya.
Asmar meminta kepada penyuluh KB di lapangan dalam melakukan aktivitasnya agar senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai Pandemi COVID-19.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, di Kendari, Senin, mengatakan hingga Agustus 2020, peserta KB baru mencapai 44.027 akseptor atau 59,78 persen dari target 73.654 akseptor.
Asmar mengaku, dengan melihat trend capaian peserta KB baru setiap bulan tersebut maka ia optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 100 persen.
"Kita sudah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mencapai targat peserta KB baru tersebut," katanya.
Disebutkan, dari 44.027 akseptor KB baru tersebut maka KB metode suntik masih paling diminati warga dengan jumlah terbanyak yakni 18.503 orang, kemudian menggunakan yang menggunakan PIL sebanyak 15.158 orang, lalu yang menggunakan metode implant sebanyak 7.740 orang.
"Sementara untuk metode IUD sebanyak 832 orang, MOW 394 orang, KB pria MOP sebanyak 18 orang, gunakan kondom 1.392 orang," katanya.
Asmar meminta kepada penyuluh KB di lapangan dalam melakukan aktivitasnya agar senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai Pandemi COVID-19.