Baubau (ANTARA) - Armada milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang selama ini melayani di lintasan Amolengo-Labuan (Konsel-Buton Utara) akan dialihkan sementara pelayarannya ke lintasan Amolengu-Pure (Konsel-Muna) mulai Sabtu (29/8) karena dermaga di pelabuhan Labuan akan dilakukan rehabilitasi.

General Manager ASDP Cabang Baubau, Sultra, Suharto, di Baubau, Jumat, mengatakan, pengalihan sementara penyeberangan ke lintasan Amolengo-Pure (Konsel-Muna) itu berkaitan dengan surat Dinas Perhubungan Provinsi Sultra bahwa dermaga pelencengan mengalami kerusakan dengan tidak ada dermaga alternatif di Labuan.

"Jadi dasarnya karena ada pekerjaan di pelabuhan Labuan. Ini sifatnya sementara sampai pekerjaan rehabilitasi itu tuntas. Kalau misal sebulan pekerjaan selesai maka pengoperasiannya akan kembali berfungsi. Tapi kalau menurut informasi kontraktor, sesuai teori pengerjaan pengecoran dengan persiapan pembongkaran dan pemasangan bisa sekitar 1,5 bulan," ujarnya.

Meski bersifat sementara, kata dia, langkah pihaknya dalam pemindahanan pengoperasian kapal di lintasan tersebut selain ada surat dari Dishub, juga meminta izin operasional dan persetujuan tarif.

"Kemarin kita mintakan juga persetujuan dan diberikan persetujuan sementara. Jadi ini sifatnya semua sementara," ujarnya lagi.

Dengan berpindahnya sementara rute itu, kata Suharto pula, perjalanan jarak tempuh kapal yang sebelumnya pada lintasan Amolengo-Labuan hanya berjarak sekitar 6 mil akan semakin memakan waktu sejauh 31 mil laut dengan perjalanan sekitar 4,5 jam.

"Pengalihannya kita mulai besok, kapal akan mulai berlayar dari pelabuhan Amolengo pukul 08.00 wita dan tiba di Pure sekitar pukul 14.00 Wita," ujarnya.

Dalam kondisi jarak tempuh yang akan memakan waktu itu juga, kata dia, kemungkinan armada yang beroperasi di lintasan tersebut akan bisa melayani sekali pulang pergi (pp) atau dua trip (perjalanan) dalam sehari.

"Tapi kita tetap melihat kondisi di lapangan, apabila terjadi penumpukan di pelabuhan kapal akan berlayar 24 jam, namun itu pun kita berkoordinasi dengan pihak UTPD selaku pengelola pelabuhan yang di Pure apakah fasilitasnya sudah memungkinkan untuk pelayanan malam hari atau tidak," ujarnya.

"Jadi kita tergantung dari kondisinya, tapi prinsipya bila memang terjadi antrean kita akan layarkan terus, cuman kita lihat kesiapan dari teman-teman dari pelabuhan," tambahnya.

Terkait biaya transportasi karena bertambahnya jarah tempuh walaupun sementara, kata dia, pihaknya akan memakai aturan penghitungan tarif berdasarkan PM nomor 66 tentang tata cara penghitungan tarif berdasarkan jarak.

Adanya perpindahan operasi armada kapal ASDP karena adanya pengerjaan rehabilitasi dermaga Labuan itu diharapkan dapat diselesaikan secepatnya karena akan juga memiliki dampak terhadap masyarakat seperti kondisi waktu perjalanan yang cukup lama dan harga tiket naik.

"Kalau dampak terhadap kami tentu trip kapal berkurang, yang seharusnya sehari bisa sampai 10 trip akan berkurang jadi dua trip," ujarnya.

Bergesernya pengoperasian armada tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian pada lintasan Amolengo-Pure dapat mencari informasi melalui kontak person yang sudah terpajang di baliho atau spanduk sehingga mengetahui pengopersian kapal.

"Kemudian kami sarankan juga apabila pengguna jasa yang dari Baubau bisa mengambil alternatif melalui lintasan Baubau-Waara lalu Tampo-Torobulu ke Kendari.

Atau yang di sekitar daerah Buton Utara bisa melewati Raha kemudian ke Tampo-Torobulu. Jadi masih banyak alternatif yang bisa digunakan untuk tujuan ke ibukota provinsi di Kendari," katanya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024