Kendari (ANTARA) - Para pedagang ayam kampung di kawasan Pasar Panjang, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi rebutan warga menjelang perayaan Idul Adha 1441 Hijriah 2020 dengan harga yang cukup tinggi dari hari biasanya.

Pantauan di Kendari, Kamis, harga ayam kampung di sejumlah pedagang keliling maupun di pasar tradisional melambung tinggi hingga dua kali lipat dari biasanya.

Ayam betina besar dihargai sekitar Rp90.000 hingga Rp110.000 per ekor atau naik dari biasanya yang hanay antara Rp50.000 hingga Rp65.000 per ekor. Sedangkan ayam jantan besar menjadi Rp200.000 hingga Rp250.000 yang sebelumnya antara Rp150.000 hingga Rp175.000 per ekor.

Penjualan ayam kampung jantan maupun ayam betina mengalami kenaikan harga drastis dibandingkan hari-hari biasa, bahkan lebih mahal saat Idul Fitri  1441 H.

"Saya maklum kalau konsumen mengeluhkan kenaikan harga ayam kampung yang melambung menyambut Idul Adha atau hari raya kurban. Rata-rata pejualan ayam kampung dari peternak di desa-desa mengalami peningkatan harga Rp30.000-Rp40.000 per ekor dan mungkin ini juga pengaruh Corona," kata pedagang pengumpul ayam kampung Samsu (35).
  Warga Kota Kendari, mendatangi pedagang ayam kampung di bilangan by pass pasar panjang Kota Kendari, menjelang  perayaan Idul Adha 1441 hijriah yang jatuh pada Jumat 31 Juli 2020. (Foto ANTARA/Azis Senong)

Samsu  yang mengaku dari Kabupaten Konawe Selatan itu menggeluti penjualan ayam kampung sejak beberapa tahun lalu mengakui harga ayam kampung di bulan Ramadhan dan Idul Adha mengalami kenaikan signifikan.

 "Harga ayam kampung melambung karena lebih banyak peminatnya. Apalagi pada hari raya kurban umat Muslim harus menyebelih ternak sesuai kemampuan. Ini berkah baik bagi peternak, pedagang kecil maupun konsumen unuk menikmati daging ayam kampung," katanya.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024