Kendari (ANTARA) - Seluruh jajaran pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) baik ASN dan tenaga kontrak menjalani tes urine sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Sultra, Harmawati mengatakan tes urine tersebut dilakukan secara mendadak dan instruksi langsung oleh Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Ghiri Prawijaya.
"(Tes urine) ini tidak ada yang tahu, saya diperintahkan kepala BNN (Sultra). Setelah apel pagi langsung diumumkan tes urine. Kami dahului kepala BNN, kemudian saya, lalu teman-teman lainnya," kata Harmawati, di Kendari, Senin.
Harmawati mengungkapkan tes urine itu diikuti sebanyak 91 orang yang terdiri dari 60 orang pegawai ASN, 25 orang tenaga kontrak karya (TKK) dan 6 orang mahasiswa magang dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Tes urine ini bukan hanya diikuti oleh pegawai BNN tapi adik-adik mahasiswa magang dari UHO sebanyak 6 orang. Jadi total yang menjalani tes ini sebanyak 91 orang dan Alhamdulillah hasilnya semua negatif," jelas Harmawati.
Harmawati berharap, semua jajaran pegawai BNN agar tidak terlibat pada penyalahgunaan narkoba. Karena, kata dia, jika pegawai BNN terlibat pada jaringan narkoba maka akan mencoreng nama baik institusi dari BNN.
"Setiap saat saya sampaikan tolong teman-teman BNNP jangan sampai ada yang terlibat penyalahgunaan, pengedar atau kurir karena kenapa? Jika satu orang terlibat maka bukan namanya orang itu dipanggil tapi institusinya. Jadi tolong jangan terlibat sampai akhir khayat kita," pungkasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Sultra, Harmawati mengatakan tes urine tersebut dilakukan secara mendadak dan instruksi langsung oleh Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Ghiri Prawijaya.
"(Tes urine) ini tidak ada yang tahu, saya diperintahkan kepala BNN (Sultra). Setelah apel pagi langsung diumumkan tes urine. Kami dahului kepala BNN, kemudian saya, lalu teman-teman lainnya," kata Harmawati, di Kendari, Senin.
Harmawati mengungkapkan tes urine itu diikuti sebanyak 91 orang yang terdiri dari 60 orang pegawai ASN, 25 orang tenaga kontrak karya (TKK) dan 6 orang mahasiswa magang dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Tes urine ini bukan hanya diikuti oleh pegawai BNN tapi adik-adik mahasiswa magang dari UHO sebanyak 6 orang. Jadi total yang menjalani tes ini sebanyak 91 orang dan Alhamdulillah hasilnya semua negatif," jelas Harmawati.
Harmawati berharap, semua jajaran pegawai BNN agar tidak terlibat pada penyalahgunaan narkoba. Karena, kata dia, jika pegawai BNN terlibat pada jaringan narkoba maka akan mencoreng nama baik institusi dari BNN.
"Setiap saat saya sampaikan tolong teman-teman BNNP jangan sampai ada yang terlibat penyalahgunaan, pengedar atau kurir karena kenapa? Jika satu orang terlibat maka bukan namanya orang itu dipanggil tapi institusinya. Jadi tolong jangan terlibat sampai akhir khayat kita," pungkasnya.