Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara  memberikan 1.000  masker kain hasil buatan siswa pelatihan BLK kepada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari guna mencegah penularan COVID-19.

Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu menyerahkan bantuan itu kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham Sultra), Sofyan yang selanjutnya diserahkan kepada Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Abdul Samad Dama.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, penyerahan masker sebagai bentuk kerja sama antara Kanwil Kemenkumham Sultra dan BLK Kendari yang sejak 15 Januari lalu sudah melakukan MoU dalam melatih warga binaan di dalam Lapas.

"Itu (bantuan masker) bagian dari manifestasi pelaksanaan MoU yang kita laksanakan belum lama ini. Jadi setelah ini, BLK akan melatih dan meningkatkan keterampilan warga binaan Lapas," kata Polondu, di Kendari, Senin.

Polondu menjelaskan, untuk melatih warga binaan Lapas, pihaknya mengirim dua instruktur di dua kejuruan, yaitu otomotif dan pegelasan untuk melatih 300 warga binaan selama satu minggu.

"Instruktur ada dua, yaitu kejuruan otomotif dan pengelasan, kerja mereka di sini untuk melatih warga binaan membuat tenda terowongan. Jadi tenda terowongan nantinya bisa bermanfaat untuk internal BLK, Lapas, atau bisa dimanfaatkan teman-teman di luar," ungkapnya. Kakanwil Kemenkumham Sultra, Sofyan saat menyerahkan secara simbolis bantuan masker kain dari BLK Kendari kepada Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Abdul Samad Dama yang disaksikan Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu, Senin (6/7/2020). (ANTARA/Harianto)

Polondu juga mengungkapkan bahwa terkait keperluan pelatihan bagi para warga binaan, pihaknya menyediakan instruktur, materi, termasuk bahan-bahan pelatihan.

Di tempat yang sama, Kanwil Kemenkumham Sultra Sofyan mengungkapkan, pelatihan yang dilakukan BLK kepada warga binaan sanggat penting dan bermanfaat karena ketika para warga binaan telah selesai menjalani masa hukuman dam keluar dari Lapas bisa memanfaatkan keterampilan tersebut.

"Kita harus akui, bahwa ini sangat bermanfaat, karena warga binaan ini membutuhkan keterampilan saat mereka keluar nanti untuk mencari pekerjaan," ungkap Sofyan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024