Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali membuka pelatihan tanggap Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) untuk tahap keempat yang diikuti sebanyak 96 orang yang mengalami penutupan hubungan kerja, dirumahkan dan memiliki usaha namun tidak produktif lagi.

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan pelatihan tanggap COVID-19 tahap keempat, diikuti sebanyak 96 peserta dari tiga kejuruan dan terdiri dari enam paket yakni satu paket membuat westafel, tiga paket menjahit masker dan dua paket memasak.

"Ini tahap empat, target pertama lima tahap, tapi karena pelatihan saat ini bersamaan langsung dengan pelatihan berbasis kompetensi, olehnya itu mungkin bisa sampai tahap ke tujuh untuk las. Sedangkan yang lain bisa lebih cepat," kata Haji Polondu, di Kendari, Senin.

Dia menjelaskan pembuatan wastafel bisa lebih lama dari dua kejuruan lainnya dikarenakan terkendala ruangan. Apalagi siswa pelatihan tanggap COVID-19 dan siswa yang mengikuti palatihan berbasis kompetensi (PBK) dilakukan bersamaan.

  Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu bersama siswa pelatihan tanggap COVID-19 yang dilaksanakan oleh BLK Kendari. Pelatihan ini diikuti sebanyak 96 orang yang terdampak dari pandemi COVID-19. (ANTARA/Harianto)

"Sehingga mereka (siswa pelatihan) harus berbagi ruangan, sebelum PBK kan ada dua ruangan yang digunakan oleh siswa tangap COVID-19, sehinggga pembuatanya lebih cepat, tapi karena PBK kita buka kembali dengan protokol kesehatan, sehingga dua ruangan tadi itu untuk jurusan las harus berbagi," ungkap Polondu.

Selain itu, ia menjelaskan, selama pelatihan tanggap COVID-19 yang dimulai sejak Maret lalu, pihaknya mengklaim bahwa sudah memperdayakan ratusan orang yang terdampak COVID-19 khususnya mereka yang terkena PHK, dirumahkan, dan memiliki usaha namun tidak produktif lagi.

"Sejak dibuka Maret lalu hingga sekarang kita sudah memperdayakan ratusan orang. Jumlah itu sudah melebihi setengah dari target kita. Ada 432 orang untuk diperdayakan. Pelatihan ini nantinya akan berakhir sampai Agustus mendatang," pungkasnya.

   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024